Ntvnews.id, Kyiv - Pemerintah Ukraina memberlakukan pemadaman listrik nasional secara bergilir menyusul meningkatnya intensitas serangan Rusia dalam beberapa hari terakhir. Kebijakan ini diterapkan selama dua hari berturut-turut untuk menanggulangi dampak kerusakan infrastruktur energi akibat gempuran tersebut.
Dilansir dari AFP, Jumat, 17 Oktober 2025, operator jaringan listrik nasional Ukraina menyebut langkah ini diambil setelah Rusia meningkatkan serangan terhadap sistem energi negara itu di tengah penurunan suhu udara.
Pasukan Moskow diketahui menyerang fasilitas gas di wilayah Ukraina timur pada Kamis pagi, yang menyebabkan gangguan besar pada jaringan energi dalam pemboman skala besar terbaru.
Sejak invasi pada tahun 2022, Rusia diketahui terus menargetkan infrastruktur listrik Ukraina setiap musim dingin, memaksa Kyiv untuk melakukan pemadaman listrik darurat serta mengimpor pasokan energi dari luar negeri.
Baca Juga: Putin Peringatkan AS Soal Rencana Pengiriman Rudal Tomahawk ke Ukraina
“Karena situasi yang menantang dalam sistem energi, pemadaman listrik darurat telah diberlakukan di seluruh wilayah Ukraina,” kata operator listrik nasional Ukrenergo dalam sebuah pernyataan.
Pemadaman bergilir ini diterapkan untuk menjatah pasokan listrik di seluruh negeri, sementara pemerintah mendesak warga agar mengurangi konsumsi energi guna menjaga kestabilan sistem.
Tentara Rusia, pada Kamis, mengklaim telah melancarkan serangan ‘besar-besaran’ menggunakan rudal balistik dan drone terhadap berbagai lokasi infrastruktur gas Ukraina.
Menurut Angkatan Udara Ukraina, Rusia menembakkan 320 drone dan 37 rudal, namun 283 drone dan lima rudal berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Ukraina.
Baca Juga: Polandia Tutup Wilayah Udara Usai Serangan Besar Rusia ke Ukraina
“Musim gugur ini, Rusia menggunakan setiap hari untuk menyerang infrastruktur energi kami,” ujar Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Laporan media lokal menyebutkan, sekitar 60 persen produksi gas Ukraina kini terhenti akibat serangan tersebut, sementara pembangkit listrik yang rusak menyebabkan ratusan ribu warga kehilangan aliran listrik.
Sebagai langkah antisipatif, Kyiv telah meminta bantuan tambahan dari negara-negara sekutu untuk memperkuat sistem pertahanan udara demi melindungi infrastruktur vital dari serangan lebih lanjut.