Ntvnews.id, Jakarta - Seorang pria bernama Bara (37), warga Kecamatan Walantaka, Kota Serang, ditemukan tewas di area persawahan Desa Sukajaya, Kecamatan Kroncong, Kabupaten Pandeglang. Korban diduga meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik saat sedang mencari kodok bersama dua rekannya.
“Dugaan sementara mayat tersebut meninggal akibat tersengat aliran listrik yang ada di sekitaran sawah garapan,” ujar Kanit Reskrim Polsek Cadasari, Aiptu Ahmad, dalam keterangan resminya yang dilansir pada Senin, 13 Oktober 2025.
Penemuan jasad korban terjadi pada pagi hari sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah menerima laporan, petugas dari Polsek Cadasari bersama tim Inafis Polres Pandeglang langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
Menurut Ahmad, aliran listrik yang diduga menjadi penyebab kematian korban berasal dari instalasi di sawah warga yang digunakan untuk kolam ikan. Ia menjelaskan bahwa kabel listrik di sekitar area tersebut kemungkinan terputus sehingga menimbulkan sengatan mematikan.
“Setelah kita minta keterangan ke pemilik kolam, memang pemilik memasang aliran listrik di sekitaran kolam untuk penerangan, kedua juga menghindari binatang yang menggangu kolam ikannya,” jelasnya.
Dari keterangan yang diperoleh, sebelum ditemukan tewas, korban diketahui sedang mencari kodok bersama dua rekannya sejak pukul 04.00 WIB. Namun, mereka mengambil jalur yang berbeda saat berada di area persawahan.
“Mencari kodok bersama dua rekannya dari mulai pukul 04.00 WIB. Namun keduanya ini berbeda rute,” tutur Ahmad.
Ketika ditemukan, tubuh Bara menunjukkan luka bakar akibat sengatan listrik. Polisi sempat berencana melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kematian, namun keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan memilih menganggap peristiwa itu sebagai musibah.
“Sementara luka bakar akibat sengatan listrik, luka tumpul atau kekerasan kita harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Saat kita hendak melakukan pemeriksaan lebih lanjut pihak keluarga menolak untuk autopsi, dan menganggap kejadian ini sebagai musibah,” tambahnya.