KPPPA Siagakan UPTD PPA untuk Cegah Kekerasan Gender di Wilayah Darurat Pasca Bencana

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Okt 2025, 12:05
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi (tengah) berbincang dengan anak-anak saat meninjau posko pengungsian kebakaran di Pengadegan Timur, Jakarta Selatan. ANTARA/HO-KemenPPPA Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi (tengah) berbincang dengan anak-anak saat meninjau posko pengungsian kebakaran di Pengadegan Timur, Jakarta Selatan. ANTARA/HO-KemenPPPA (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengingatkan bahwa kondisi darurat setelah bencana berpotensi meningkatkan risiko kekerasan berbasis gender (KBG) dan eksploitasi terhadap anak, termasuk kemungkinan munculnya pekerja anak maupun praktik perdagangan manusia.

"Untuk mengantisipasi hal tersebut, KemenPPPA mengaktifkan layanan pengaduan cepat melalui Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dan menyiagakan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di wilayah terdampak," kata Menteri PPPA Arifah Fauzi saat meninjau posko pengungsian kebakaran di Pengadegan Timur, Jakarta Selatan, Senin, 13 Oktober 2025.

Selain memastikan perlindungan terhadap kelompok rentan, KemenPPPA juga terus memantau kondisi terkini di lapangan. Berdasarkan data sementara di posko pengungsian, tercatat 31 kepala keluarga (KK) atau 98 jiwa terdampak akibat kebakaran tersebut.

Dari jumlah itu, 32 orang merupakan perempuan dewasa dan 32 lainnya adalah anak-anak, termasuk dua balita.

Baca Juga: KPPPA Tegas Kawal Kasus Kekerasan Seksual Anak Eks Kapolres Ngada

Arifah berharap para warga yang terdampak dapat segera bangkit dan mendapatkan solusi terbaik untuk memulihkan kehidupan mereka.

“Kami akan terus mendampingi anak-anak dan perempuan agar bisa pulih secara fisik maupun psikologis. Semoga para korban diberikan kekuatan, kesabaran, dan kesehatan, serta dapat segera melanjutkan aktivitas seperti sediakala,” tutur Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi.

Sementara itu, Puspa Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) DKI Jakarta juga memberikan dukungan psikososial bagi anak-anak di lokasi pengungsian.

Konselor Puspa DPPAPP DKI Jakarta, Dimas Astu Arimurti, menjelaskan bahwa pihaknya mengadakan kegiatan sederhana sebagai bentuk perkenalan awal dengan anak-anak di posko, melalui permainan dan aktivitas mewarnai bersama.

Baca Juga: KPPPA Serukan Usut Tuntas Kasus Penganiayaan Anak Tiri oleh ASN Sumut

Kegiatan ini diharapkan membantu anak-anak terdampak merasa lebih tenang dan nyaman setelah mengalami kejadian kebakaran.

“Ke depan, apabila masih dibutuhkan, kami berencana untuk kembali selama beberapa hari ke depan guna memberikan sesi trauma healing lanjutan dengan materi yang berbeda, menyesuaikan dengan kondisi anak-anak maupun ibu-ibu di lokasi pengungsian. Saat ini masih ada satu anak yang kondisinya syok akibat kejadian kebakaran tersebut,” kata Dimas.

(Sumber: Antara) 

x|close