Fakta Penemuan Mayat di Depan Kampus ITB, Begini Penjelasan Polisi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Okt 2025, 15:46
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Mayat di Kampus ITB Jatinangor Mayat di Kampus ITB Jatinangor (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Penemuan mayat seorang pria di depan Kampus ITB Jatinangor, Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, pada Senin, 6 Oktober 2025 pagi, sempat menggegerkan warga sekitar. Polisi yang datang ke lokasi memastikan bahwa korban meninggal dunia akibat sakit, tanpa adanya tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

Kapolsek Jatinangor, Kompol Rogers Thomas, SH, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan bahwa laporan pertama diterima sekitar pukul 06.00 WIB dari seorang warga bernama Tatang Sulaeman.

“Benar, kami menerima laporan dari warga bahwa ditemukan seorang laki-laki dalam keadaan tidak bernyawa di halaman depan Kampus ITB Jatinangor. Setelah petugas mendatangi lokasi, korban diketahui sudah meninggal dunia,” ujar Kompol Rogers kepada wartawan, Senin, 6 Oktober 2025.

Berdasarkan keterangan saksi pertama, Tatang Sulaeman (66), warga Desa Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, korban sempat meminta dibuatkan obat herbal pada Minggu, 5 Oktober 2025 sore. Keesokan paginya, Tatang berniat memberikan obat tersebut, namun saat tiba di lokasi.

“Saksi datang untuk memberikan obat yang dijanjikan, namun saat akan membangunkan korban, tubuh korban sudah dalam keadaan kaku. Setelah itu saksi langsung melaporkan kepada satpam ITB Jatinangor,” kata Rogers.

Baca Juga: Listrik PLN Andal, Kunci Suksesnya Ajang MotoGP Mandalika 2025

Saksi kedua, Dadang Rohman (49), yang bertugas sebagai satpam di ITB Jatinangor, mengaku menerima laporan dari Tatang sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah memeriksa kondisi korban dan memastikan kebenaran laporan tersebut, Dadang segera menghubungi pihak kepolisian.

Setibanya di lokasi, petugas melakukan pemeriksaan awal dan berhasil mengidentifikasi korban sebagai Ajat bin Udin, kelahiran Tasikmalaya, 1 Juli 1952. Korban diketahui berprofesi sebagai petani dan beralamat di Kampung Kadugede, Desa Sirnaputra, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan sejumlah dokumen milik korban, antara lain KTP, Kartu Keluarga, kartu berobat dari RS Santosa Bandung, kartu kontrol pasien dari BBKPM Bandung, surat rencana kontrol dari RSUP Unpad, serta beberapa obat-obatan.

“Petugas sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, memeriksa saksi-saksi, dan berkoordinasi dengan tim Inafis Polres Sumedang serta pihak Puskesmas Jatinangor,” jelas Kompol Rogers.

Baca Juga: 126,65 Ton Sampah Diangkut Usai Perayaan HUT ke-80 TNI di Monas

Hasil pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dr. Fanny Nurul Fathia dan Roni Koswara, Amd.Kep dari Puskesmas Jatinangor menunjukkan bahwa korban meninggal dunia akibat penyakit paru-paru kronis yang dideritanya. Tidak ditemukan adanya luka atau tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Hasil pemeriksaan dokter menyatakan korban meninggal karena penyakit paru-paru kronis. Jadi dipastikan tidak ada unsur kekerasan,” tegas Rogers.

Dari keterangan saksi dan warga sekitar, diketahui bahwa korban kerap terlihat beraktivitas di wilayah Jatinangor dengan memungut sampah atau barang bekas. Ia juga diketahui tidak memiliki tempat tinggal tetap dan sering berpindah-pindah di pinggir jalan.

Baca Juga: Maarten Paes Ungkap Kondisi Jelang Hadapi Arab Saudi

“Korban ini memang sering terlihat di sekitar Jatinangor, biasanya mengumpulkan barang bekas. Dari keterangan saksi, beliau hidup berpindah-pindah,” tutur Kompol Rogers.

Polisi menegaskan bahwa peristiwa ini murni disebabkan oleh faktor kesehatan. Setelah seluruh proses pemeriksaan selesai, jenazah korban dievakuasi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk penanganan lebih lanjut sebelum diserahkan kepada pihak keluarga.

x|close