Aditya Zoni Buka Suara soal Dugaan Peredaran Narkoba yang Jerat Ammar Zoni

Ntvnews.id, Jakarta - Adik Ammar Zoni, Aditya Zoni, akhirnya angkat bicara terkait dugaan kasus narkoba yang kembali menyeret nama kakaknya. Dalam wawancara terbaru, Aditya menegaskan bahwa ia akan terus memberikan dukungan moral dan menemani Ammar hingga kasusnya tuntas.

"Saya di sini akan terus support abang saya apapun yang terjadi dan saya yakin di kasus ini Bang Ammar tidak seperti apa yang dituduhkan," ujar Aditya Zoni.

Tak hanya itu, Aditya juga menyampaikan pesan khusus bagi sahabat-sahabat Ammar yang sempat kecewa dengan kasus yang menimpa mantan suami Yasmine Ow itu. Ia meminta publik dan teman-teman Ammar untuk berhati-hati dalam memberikan pernyataan yang bisa memperkeruh keadaan keluarga.

Baca Juga: Ammar Zoni Masih Jalani Hukuman Empat Tahun di Lapas Cipinang Sejak Juli 2025

"Saya mohon sekali untuk sahabat-sahabatnya Bang Ammar harus lebih hati-hati lagi untuk berbicara ke depan media, karena jangan sampai itu bisa memperkeruh keadaan," lanjutnya.

Kasus ini sendiri terkait dugaan peredaran narkotika jenis sabu dan tembakau sintetis yang terjadi di dalam Rutan Kelas I Jakarta Pusat (Rutan Salemba). Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Pusat mengungkapkan peran Ammar dalam kasus tersebut, bukan sebagai pengguna, melainkan sebagai penyimpanan atau “gudang” narkoba di dalam rutan.

"Jadi, tersangka AZ ini berperan sebagai gudang. Jadi dia yang nyimpan barang (narkotika) untuk diedarkan di dalam penjara," ungkap Fatah Chotib Uddin, Kasie Pidum Kejari Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Ammar Zoni Edarkan Narkoba di Rutan Salemba Sejak Januari 2025

Menurut Fatah, Ammar menerima barang terlarang tersebut dari seseorang di luar rutan. Ia terlibat bersama lima tersangka lainnya, yakni A, AP, AM alias AK, ACM, dan AR. Kejari Jakarta Pusat menerima pelimpahan para tersangka di Rutan Salemba pada 8 Oktober 2025.

Sebagai langkah penegakan hukum dan untuk membersihkan rutan dari peredaran narkotika, Ammar Zoni kini telah dipindahkan ke Lapas Cipinang, Jakarta Timur.