Presiden Ukraina Zelensky Telepon Macron, Minta Rudal Secepatnya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Okt 2025, 07:25
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Arsip foto - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (ANTARA)

Ntvnews.id, Kyiv - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan panggilan telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membahas situasi terkini di medan perang dan kebutuhan militer negaranya.

Dalam percakapan tersebut, Zelensky secara langsung meminta tambahan bantuan rudal dan sistem pertahanan udara dari Prancis guna menghadapi serangan intensif Rusia yang terus berlanjut.

"Saya berbicara dengan Presiden Emmanuel Macron... Saya memberi tahu beliau tentang kebutuhan prioritas kami, pertama dan terutama sistem pertahanan udara dan rudal," kata Zelensky dalam sebuah unggahan di akun Facebook resminya, sebagaimana dikutp dari AFP, Senin, 13 Oktober 2025.

Prancis selama ini menjadi salah satu pendukung militer utama Ukraina, menyediakan berbagai peralatan tempur dan pelatihan bagi pasukan Kiev sejak invasi besar-besaran Rusia dimulai pada Februari 2022. Namun, dukungan tersebut sedikit terhambat oleh krisis politik dalam negeri Prancis, setelah Macron memutuskan menggelar pemilihan umum dadakan tahun lalu.

Baca Juga: Erdogan dan Putin Bahas Gencatan Senjata Gaza serta Konflik Ukraina lewat Sambungan Telepon

Langkah itu justru berujung pada kebuntuan di parlemen karena meningkatnya fragmentasi politik dan dominasi partai-partai oposisi.

Permintaan Zelensky agar Paris meningkatkan bantuan sistem pertahanan udara bukan tanpa alasan. Menurutnya, Rusia tengah memanfaatkan kondisi global ketika perhatian dunia teralihkan oleh konflik di Timur Tengah dan berbagai persoalan domestik di sejumlah negara besar.

"Rusia sekarang memanfaatkan momen ini, fakta bahwa Timur Tengah dan isu-isu domestik di setiap negara mendapatkan perhatian maksimal," ucap Zelensky.

Baca Juga: Rusia Luncurkan Serangan Rudal dan Drone Besar-besaran ke Ukraina

Dalam beberapa pekan terakhir, Rusia terus menggempur jaringan energi Ukraina, menghancurkan infrastruktur vital dan memutus pasokan listrik bagi ratusan ribu warga menjelang musim dingin. Serangan-serangan tersebut diyakini sebagai bagian dari strategi Moskow untuk menekan Ukraina secara ekonomi dan sosial di tengah kebuntuan medan perang.

Sementara itu, upaya diplomatik untuk mengakhiri invasi Rusia yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun setengah kini nyaris berhenti total. Negara-negara Barat, termasuk Prancis, masih berupaya mencari cara untuk menyeimbangkan dukungan militer terhadap Ukraina tanpa memicu eskalasi langsung dengan Rusia.

Panggilan telepon antara Zelensky dan Macron ini menegaskan bahwa Ukraina tetap membutuhkan dukungan kuat dari sekutu Eropa untuk mempertahankan wilayahnya serta melindungi warganya dari ancaman udara yang semakin meningkat.

x|close