Qatar Serukan Pakistan dan Afghanistan Tahan Diri di Tengah Ketegangan Dua Negara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Okt 2025, 09:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Warga berkerumun di lokasi serangan bunuh diri yang menewaskan 10 orang dan melukai 30 lainnya di Quetta, Provinsi Balochistan, Pakistan, pada 30 September 2025. Warga berkerumun di lokasi serangan bunuh diri yang menewaskan 10 orang dan melukai 30 lainnya di Quetta, Provinsi Balochistan, Pakistan, pada 30 September 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Doha - Kementerian Luar Negeri Qatar menyatakan keprihatinan atas meningkatnya ketegangan antara Pakistan dan Afghanistan. Dalam pernyataannya, Doha menyerukan agar kedua negara menahan diri serta menyelesaikan perbedaan melalui jalur diplomasi dan dialog.

Dilansir dari AFP, Selasa, 14 Oktober 2025, pernyataan tersebut muncul setelah laporan media Pakistan, DAWN, mengungkap bahwa kelompok Taliban Afghanistan dan militan afiliasinya melancarkan serangan dari sisi perbatasan Afghanistan yang menewaskan sedikitnya 23 tentara Pakistan dan melukai 29 lainnya. Informasi itu kemudian dikonfirmasi oleh Inter-Services Public Relations (ISPR) Pakistan.

Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Pakistan, Ishaq Dar, mengecam keras serangan tersebut dan menyebutnya sebagai “provokasi serius.”

Dalam tanggapannya, Dar menegaskan bahwa operasi militer Pakistan hanya menargetkan infrastruktur milik Taliban dan kelompok teroris yang beroperasi dari wilayah Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Klaim Tewaskan 58 Tentara Pakistan dalam Baku Tembak di Perbatasan

“Respons defensif kami tidak ditujukan kepada warga sipil Afghanistan yang cinta damai,” ujar Dar.

“Berbeda dengan pasukan Taliban, kami berhati-hati untuk menghindari korban sipil. Kami mengharapkan pemerintah Taliban mengambil langkah konkret terhadap elemen teroris yang ingin merusak hubungan Pakistan–Afghanistan.” tambahnya.

Dar juga menegaskan bahwa Pakistan akan mengambil “segala langkah yang diperlukan” untuk melindungi kedaulatan dan keamanan negaranya.

Sementara itu, dikutip dari Jurist News, Senin, 13 Oktober 2025, Wakil Juru Bicara Emirat Islam Afghanistan, Hamdullah Fitrat, menolak tuduhan tersebut dan menyebut perbatasan dengan Pakistan sebagai “garis imajiner” yang sepenuhnya berada di bawah kendali Kabul.

Fitrat menuding sebagian elemen dalam militer Pakistan sengaja memperkeruh situasi dengan menyebarkan informasi palsu, melakukan pelanggaran wilayah udara, serta melancarkan pemboman lintas batas. Ia juga menuduh jaringan ekstremis berbasis di Pakistan tengah melakukan reorganisasi dengan bantuan agen asing.

Menurut Fitrat, pemerintah Taliban bertekad mempertahankan wilayah dan ruang udara Afghanistan dari setiap bentuk serangan. '

“Jika provokasi semacam ini berlanjut tanpa tindakan nyata, konsekuensinya akan berat dan tidak diinginkan,” tegasnya dalam pernyataan resmi.

Baca Juga: Lebih dari 350 Orang Tewas Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Pakistan

Taliban pun mendesak Pakistan untuk menghentikan tindakan bermusuhan, menindak tempat persembunyian kelompok militan, serta mengekstradisi pemimpin ekstremis tertentu yang disebut secara langsung dalam pernyataan itu.

Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), Filippo Grandi, turut menyerukan penghentian eskalasi.

“Tidak ada hal baik yang datang dari ketegangan baru dan bentrokan di perbatasan Afghanistan–Pakistan, wilayah rapuh yang telah lama menjadi panggung konflik dan krisis kemanusiaan. Demi stabilitas kawasan dan masyarakat yang terdampak, mari berharap situasi segera mereda.” tulisnya dalam unggahan di platform X (Twitter).

Hubungan antara Pakistan dan Afghanistan memang telah lama diwarnai konflik, terutama terkait sengketa perbatasan sepanjang Garis Durand yang ditetapkan pada 1893 antara India Britania dan Afghanistan. Hingga kini, tidak ada pemerintahan Afghanistan yang secara resmi mengakui batas tersebut.

Islamabad kerap menuduh Taliban Afghanistan memberikan perlindungan kepada kelompok militan Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP), yang sering melancarkan serangan di wilayah Pakistan. Tuduhan ini terus memicu bentrokan lintas batas, serangan udara, serta ketegangan diplomatik yang kini kembali mengancam stabilitas kawasan Asia Selatan.

x|close