Peringati 2 Tahun Konflik, Israel Kembali Gempur Gaza dari Darat, Laut, dan Udara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Okt 2025, 04:17
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Asap mengepul dari bangunan tempat tinggal yang runtuh setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina (5/9/2025). Asap mengepul dari bangunan tempat tinggal yang runtuh setelah serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina (5/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Gaza - Tank, kapal, dan jet tempur Israel kembali melancarkan serangan besar-besaran ke sejumlah wilayah di Jalur Gaza pada Selasa, 7 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan dua tahun serangan Hamas yang memicu konflik berkepanjangan antara kedua pihak.

Dikutip dari Asharq al-Awsat, Rabu, 8 Oktober 2025, serangan tersebut semakin mempersempit ruang aman bagi warga Palestina dan memperlihatkan betapa rumitnya proses negosiasi menuju perdamaian yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Menurut keterangan warga setempat, pasukan Israel terus menggempur Gaza tak lama setelah Hamas dan Israel memulai perundingan tidak langsung di resor Sharm el-Sheikh, Mesir, pada Senin. Dalam pembahasan tersebut, kedua pihak menyoroti isu penting seperti penarikan pasukan Israel dari Gaza dan pelucutan senjata Hamas.

Perundingan ini disebut-sebut sebagai upaya paling menjanjikan untuk menghentikan perang yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza sejak serangan 7 Oktober 2023, yang menewaskan 1.200 orang di Israel.

Gempuran Hebat dari Semua Arah

Warga di Khan Younis (Gaza selatan) dan Gaza City (utara) melaporkan serangan intens dari tank dan pesawat tempur Israel pada Selasa dini hari. Serangan juga datang secara bersamaan dari laut, darat, dan udara.

Baca Juga: BRIN Dorong Indonesia Perkuat Diplomasi Kemanusiaan untuk Gaza

Di sisi lain, militan Gaza menembakkan roket ke wilayah Israel, yang memicu sirene peringatan di kibbutz Netiv Haasara, menurut militer Israel. Bentrokan bersenjata antara pasukan Israel dan kelompok pejuang Palestina pun dilaporkan masih berlangsung di sejumlah titik di Gaza.

Faksi Palestina Tegaskan Perlawanan

Dalam peringatan dua tahun serangan 7 Oktober, berbagai kelompok pejuang Palestina seperti Hamas, Jihad Islam, dan faksi lainnya mengeluarkan pernyataan bersama yang menegaskan bahwa “perlawanan dalam segala bentuknya adalah satu-satunya jalan menghadapi musuh Zionis.”

Mereka juga menegaskan komitmen untuk tidak menyerah.
“Tidak seorang pun berhak menyerahkan senjata rakyat Palestina. Senjata sah ini akan terus diwariskan dari generasi ke generasi hingga tanah dan situs suci mereka dibebaskan,” bunyi pernyataan Faksi Perlawanan Palestina tersebut.

Luka yang Belum Sembuh

Di Israel, masyarakat memperingati dua tahun tragedi serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan 251 orang disandera ke Gaza. Warga berkumpul di lokasi-lokasi serangan terdahsyat dan di Hostages Square Tel Aviv.

Baca Juga: PBB Desak Israel Hormati Hukum Laut Usai Serang Armada Bantuan Gaza

“Rasanya seperti luka yang belum sembuh. Para sandera itu, sulit dipercaya sudah dua tahun berlalu dan mereka belum pulang,” ujar Hilda Weisthal, 43 tahun. “Saya benar-benar berharap semua pemimpin berusaha lebih keras agar perang ini berakhir.”

Sementara itu, dari sisi Gaza, harapan serupa disuarakan oleh para korban perang.
“Sudah dua tahun kami hidup dalam ketakutan, kengerian, pengungsian, dan kehancuran,” kata Mohammed Dib, 49 tahun.

“Kami berharap melalui perundingan baru ini akan tercapai gencatan senjata dan akhir yang nyata bagi perang ini.” tambahnya.

x|close