Ntvnews.id, Kairo - Kecelakaan tragis menimpa rombongan diplomat Qatar di Mesir, hanya sehari sebelum dimulainya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza di kota Sharm el-Sheikh. Insiden itu menewaskan tiga diplomat Qatar dan melukai dua lainnya.
Dilansir dari AFP, Senin, 1 Oktober 2025, para diplomat bersama delegasi resmi diketahui telah tiba di kota resor Laut Merah tersebut dalam beberapa hari terakhir untuk mengikuti pembahasan mengenai gencatan senjata Gaza serta kesepakatan pembebasan sandera.
Menurut laporan media pemerintah Mesir, Al-Qahera News, kendaraan yang mereka tumpangi membawa lima warga Qatar dan seorang pengemudi Mesir. Kecelakaan itu diduga kuat disebabkan oleh hilangnya kendali kemudi, yang menyebabkan mobil mengalami kecelakaan fatal di jalur menuju lokasi KTT.
Kedutaan Besar Qatar di Kairo menyampaikan “duka cita dan duka yang mendalam” atas meninggalnya ketiga diplomat tersebut. Dalam pernyataannya, Kedubes menegaskan bahwa jenazah korban akan segera diterbangkan ke Doha.
Baca Juga: Prabowo Bertolak ke Mesir Hadiri KTT Perdamaian Gaza
“Kedutaan Besar Qatar dan yang terluka akan dipindahkan ke Doha dengan pesawat Qatar hari ini. Kedua korban luka saat ini sedang menerima perawatan medis yang diperlukan di Rumah Sakit Internasional Sharm El Sheikh,” demikian pernyataan resmi Qatar.
Qatar merupakan salah satu pihak kunci, bersama Mesir dan Amerika Serikat, dalam proses diplomasi yang telah berlangsung selama berbulan-bulan untuk mewujudkan gencatan senjata di Gaza. Kesepakatan tersebut diklaim oleh Israel telah mulai berlaku pada Jumat, 8 Oktober 2025 lalu.
Baca Juga: Hamas Tegaskan Tak Akan Ikut Tanda Tangani Perjanjian Damai Gaza di Mesir
Kota Sharm el-Sheikh sendiri tengah bersiap menjadi tuan rumah KTT Perdamaian Gaza yang dijadwalkan dimulai Senin, 13 Oktober 2025. Pertemuan tingkat tinggi itu akan dipimpin oleh Presiden AS Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, serta melibatkan lebih dari 20 negara dengan tujuan mengakhiri konflik berkepanjangan di Jalur Gaza.
Insiden tragis ini menambah suasana duka menjelang pertemuan penting yang diharapkan dapat membuka jalan menuju perdamaian abadi di kawasan tersebut.