Ntvnews.id, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pujian kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang dinilainya telah "berbuat banyak" dalam upaya menyelesaikan "krisis" global. Ucapan tersebut disambut dengan rasa terima kasih oleh Trump atas apresiasi yang datang dari pemimpin Kremlin itu.
Ketika ditanya mengenai kegagalan Trump meraih Nobel Perdamaian, Putin memilih untuk tidak memberikan penilaian. Ia menegaskan bahwa keputusan mengenai kelayakan penghargaan tersebut bukan berada di tangannya.
"Bukan wewenang saya untuk menilai apakah Presiden AS saat ini layak menerima hadiah Nobel, saya tidak tahu," ujar Putin kepada wartawan di sela-sela kunjungannya ke Tajikistan, seperti dikutip AFP, Minggu, 12 Oktober 2025.
Lebih lanjut, Putin menegaskan bahwa Trump memang telah menunjukkan kontribusi besar dalam penyelesaian sejumlah persoalan global.
"Tetapi dia benar-benar telah berbuat banyak untuk menyelesaikan krisis kompleks ini, yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun," ucapnya menegaskan.
Baca Juga: Putin Akui Rusia Bertanggung Jawa Atas Jatuhnya Pesawat Azerbaijan pada 2024, Janjikan Kompensasi
Terkait dinamika politik di kawasan Timur Tengah, Putin juga memberikan pandangan optimistis.
"Jika kita berhasil mencapai semua yang diperjuangkan Donald... itu akan menjadi peristiwa bersejarah," katanya.
Namun, di sisi lain, Putin melontarkan kritik terhadap Komite Nobel yang menurutnya telah beberapa kali memberikan penghargaan kepada sosok yang dinilai tidak layak.
"Menurut pendapat saya, keputusan-keputusan ini telah sangat merusak kredibilitas hadiah ini," tegasnya.
Trump kemudian menanggapi komentar tersebut dengan membagikan video pernyataan Putin melalui akun media sosialnya, Truth Social. Ia menulis, "Terima kasih untuk Presiden Putin!"
Baca Juga: Dalam 8 Jam di Beijing, Prabowo Gelar Pertemuan Strategis dengan Xi Jinping dan Putin
Dalam beberapa kesempatan sejak menjabat kembali di Gedung Putih, Trump kerap menyatakan dirinya layak menerima Nobel Perdamaian karena kontribusinya dalam penyelesaian konflik global. Meski demikian, sejumlah pengamat menilai klaim tersebut terlalu dilebih-lebihkan.
Sementara itu, Komite Nobel Norwegia pada Jumat, 10 Oktober 2025, mengumumkan pemenang Nobel Perdamaian tahun ini kepada pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado. Ia bahkan mendedikasikan penghargaan tersebut untuk Trump dan menyampaikan rasa terima kasih atas "dukungan tegas" yang diberikan sang presiden kepada gerakan pro-demokrasi di Venezuela.
Dalam keterangan resminya, Komite Nobel menyebut bahwa penghargaan diberikan kepada Machado atas "kerja kerasnya yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan hak-hak demokrasi bagi rakyat Venezuela dan atas perjuangannya untuk mencapai transisi yang adil dan damai dari kediktatoran menuju demokrasi."