Taliban Klaim Tewaskan 58 Tentara Pakistan dalam Baku Tembak di Perbatasan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Okt 2025, 06:10
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pada hari Sabtu, 10 Mei, Pakistan dan India mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan gencatan senjata. Pada hari Sabtu, 10 Mei, Pakistan dan India mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan gencatan senjata. ((Antara))

Ntvnews.id, Kabul - Ketegangan meningkat di perbatasan utara Afghanistan-Pakistan setelah kelompok Taliban mengklaim telah menewaskan puluhan personel militer Pakistan dalam serangkaian bentrokan bersenjata di wilayah pegunungan.

Dilanir dari BBC, Senin, 13 Oktober 2025, seorang juru bicara Taliban menyatakan bahwa pihaknya telah melancarkan “tindakan penyelesaian” terhadap pasukan Pakistan setelah menuduh militer negara itu melintasi wilayah udara Afghanistan dan mengebom sebuah pasar di dalam perbatasan mereka pada Kamis lalu.

“Sebanyak 58 personel militer Pakistan tewas dalam apa yang disebut tindakan penyelesaian,” ujar juru bicara Taliban.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Pakistan, Mohsin Naqvi, menuding serangan yang dilakukan Taliban terjadi “tanpa hasutan” dan bahkan menyebut bahwa warga sipil turut menjadi korban tembakan. Ia memperingatkan bahwa Islamabad akan membalas dengan tegas atas serangan tersebut.

“Pasukan kami akan membalas dengan batu untuk setiap batu bata,” tegas Naqvi.

Baca Juga: Konflik Baru, Taliban Afghanistan dan Pasukan Pakistan Memanas

Konflik bersenjata di sepanjang perbatasan kedua negara semakin intens, dengan senjata ringan dan artileri berat dilaporkan digunakan di wilayah Kunar hingga Kurram. Dalam konferensi pers, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengklaim selain 58 tentara Pakistan tewas, sekitar 30 lainnya mengalami luka-luka, sementara sembilan pejuang Taliban juga tewas dan 16 hingga 18 lainnya terluka.

Dalam pernyataan terpisah, Menteri Luar Negeri Afghanistan yang berbicara di New Delhi menegaskan bahwa Kabul tidak memiliki masalah dengan rakyat Pakistan, tetapi mengaku harus merespons pelanggaran yang dilakukan militer Pakistan.

“Tetapi ada beberapa kelompok di Pakistan yang mencoba merusak situasi. Afghanistan mampu menjaga keamanan wilayah dan perbatasannya, sehingga telah membalas pelanggaran tersebut,” ujarnya.

Sebaliknya, Pakistan menuding pemerintah Taliban melindungi kelompok militan yang menyerang target-target di wilayah mereka, tuduhan yang kembali dibantah oleh Kabul.

Naqvi menegaskan bahwa tindakan Taliban telah melanggar hukum internasional.“Penembakan yang dilakukan pasukan Afghanistan terhadap penduduk sipil merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Afghanistan sedang bermain api dan darah,” tulisnya di akun X (Twitter) resminya.

Baca Juga: Seruan Usir Paksa Warga Afghanistan dari Pakistan Menggema, Kenapa?

Situasi di perbatasan pun semakin genting setelah dua jalur utama perdagangan, yakni Torkham di utara dan Chaman di selatan, ditutup total, menyebabkan ratusan truk pengangkut barang tertahan di kedua sisi perbatasan.

Seorang juru bicara militer Pakistan mengatakan pihaknya akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi warga negaranya. Meski belum ada komentar resmi dari militer Pakistan, sumber keamanan menyebut penembakan terjadi di sejumlah titik, termasuk Angoor Adda, Bajaur, Kurram, Dir, Chitral, dan Baramcha.

Pekan lalu, pemerintah Taliban menuduh Pakistan telah melanggar wilayah kedaulatan Afghanistan setelah dua ledakan keras terdengar di ibu kota Kabul pada Kamis malam. Taliban menuding Pakistan mengebom pasar sipil di provinsi Paktika, tenggara Afghanistan, yang menyebabkan sejumlah toko hancur.

Insiden ini memperburuk hubungan diplomatik kedua negara yang telah lama dilanda kecurigaan dan bentrokan lintas perbatasan, menandakan potensi konflik berkepanjangan antara Islamabad dan Kabul jika tidak segera diredakan melalui jalur diplomasi.

x|close