Bobroknya Pendidikan dan Kesehatan Buat Maroko Carut-marut Berbuntut Demonstrasi Besar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Okt 2025, 08:40
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Demo di Maroko Demo di Maroko (Reuters)

Ntvnews.id, Rabat - Dua orang dilaporkan tewas setelah aparat kepolisian melepaskan tembakan ke arah sekelompok massa yang berusaha menyerbu kantor polisi di wilayah selatan Maroko.

Peristiwa ini terjadi di tengah gelombang aksi protes kaum muda yang kerap berakhir ricuh dan mengguncang sejumlah kota besar.

Kementerian Dalam Negeri Maroko pada Rabu, 1 Oktober 2025, menyatakan lebih dari 400 orang telah ditangkap terkait aksi unjuk rasa yang menuntut adanya reformasi di sektor pendidikan dan kesehatan.

Bentrokan yang berlangsung pada malam keempat disebut jauh lebih keras dibandingkan hari-hari sebelumnya. Akibatnya, 263 aparat keamanan serta 23 warga sipil mengalami luka-luka. Para demonstran membakar kendaraan hingga menjarah sejumlah toko.

Dilansir dari Al Jazeera, Jumat, 3 Oktober 2025, gerakan ini digerakkan oleh kelompok pemuda anonim bernama GenZ 212 yang mengorganisasi protes lewat media sosial seperti TikTok, Instagram, dan aplikasi gim Discord.

Mereka menyoroti ketimpangan pembangunan, khususnya kontras antara investasi besar-besaran untuk Piala Dunia 2030 dengan kondisi sekolah dan rumah sakit yang dinilai buruk.

Baca Juga: Gelombang Aksi Protes Gen Z Guncang Maroko

“Stadion dibangun, tapi di mana rumah sakit?” teriak massa dalam salah satu aksinya, sembari menuduh korupsi telah merugikan masyarakat.

Pada Selasa malam, sejumlah pemuda melancarkan serangan dengan bom molotov, batu, hingga senjata tajam, menurut juru bicara Kementerian Dalam Negeri.

Sebanyak 409 orang ditahan, sementara bangunan administrasi, bank, dan toko menjadi sasaran perusakan di beberapa kota di kawasan Souss, termasuk Ait Amira, Inezgane, Agadir, dan Tiznit, serta kota timur Oujda.

Video yang diverifikasi Al Jazeera memperlihatkan mesin ATM hancur dan kaca bank pecah akibat dugaan penjarahan. Namun, kelompok GenZ 212 dalam pernyataannya di media sosial menegaskan mereka menolak kekerasan dan menekankan aksi ditujukan kepada pemerintah, bukan aparat keamanan.

Baca Juga: Hasil Olimpiade Paris 2024: Diwarnai Kericuhan hingga Dihentikan 2 Jam, Maroko Akhirnya Tekuk Argentina 2-1

Kementerian Dalam Negeri mencatat 142 kendaraan aparat serta 20 mobil pribadi dibakar. Meski begitu, mereka menekankan bahwa pemerintah tetap menghormati hak masyarakat untuk berunjuk rasa sesuai hukum, sementara aparat akan bertindak dengan “menahan diri dan menghindari provokasi.”

Gelombang protes ini berlangsung saat Maroko bersiap menjadi tuan rumah Piala Afrika tahun ini dan mendekati pemilu legislatif 2026. Ketidaksetaraan pembangunan, buruknya layanan publik, serta minimnya peluang bagi generasi muda disebut sebagai pemicu utama.

Meskipun ekonomi Maroko mencatat pertumbuhan di beberapa sektor, banyak warga merasa tidak menikmati hasilnya secara merata. Situasi ini mengingatkan pada demonstrasi besar di wilayah Rif pada 2016-2017 yang juga diwarnai bentrokan dengan aparat keamanan.

x|close