Rusia: Pengakuan Palestina Jadi "Sinyal Penting" Bagi Israel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Sep 2025, 13:27
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Seorang wanita di tengah kerumunan massa mengibarkan bendera Palestina. Ilustrasi - Seorang wanita di tengah kerumunan massa mengibarkan bendera Palestina. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menegaskan bahwa pengakuan sejumlah negara terhadap kedaulatan Palestina dalam Sidang Majelis Umum PBB ke-80 merupakan pesan "sangat penting" bagi Israel. Hal itu ia sampaikan pada Selasa, 23 September 2025.

Nebenzia menilai, hingga saat ini PBB belum berhasil menghentikan kekerasan di Gaza maupun mendorong Israel kembali ke jalur penyelesaian konflik melalui solusi dua negara. Meski begitu, ia menyoroti perkembangan terbaru di forum PBB.

Baca Juga: Polandia Bakal Tembak Jatuh Drone Rusia yang Masuk Wilayah Udaranya

Menurutnya, dalam dua hari terakhir, sejumlah negara mengambil langkah simbolis dengan menyatakan pengakuan terhadap Palestina.

"Terlambat memang, tetapi itu adalah sinyal yang sangat penting bagi pemimpin militer dan politik Israel bahwa keadilan bagi rakyat Palestina harus dipulihkan," kata Nebenzia dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Pada Senin, 22 September 2025, beberapa negara seperti Andorra, Belgia, Luksemburg, Malta, San Marino, dan Prancis menyatakan pengakuannya terhadap Negara Palestina dalam konferensi yang digelar di sela Sidang Majelis Umum PBB di New York.

Baca Juga: Buntut Drone Rusia, Polandia Setujui Kehadiran Pasukan NATO di Negaranya

Langkah tersebut mengikuti keputusan serupa yang sebelumnya diambil Australia, Inggris, Kanada, dan Portugal pada 21 September.

Saat ini, lebih dari 150 negara, termasuk Rusia, telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Namun, pada 2024 Amerika Serikat menggunakan hak vetonya untuk menolak permohonan Palestina menjadi anggota penuh PBB.

(Sumber: Antara)

x|close