Singapura Isyaratkan Akui Palestina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Sep 2025, 06:40
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Seorang penggemar Club Palestino mengibarkan bendera Palestina selama pertandingan sepak bola liga lokal melawan Santiago Wanderers di stadion La Cisterna di Santiago, Chili, Jumat, 12 Juli 2024. Seorang penggemar Club Palestino mengibarkan bendera Palestina selama pertandingan sepak bola liga lokal melawan Santiago Wanderers di stadion La Cisterna di Santiago, Chili, Jumat, 12 Juli 2024.

Ntvnews.id, Singapura - Pemerintah Singapura mengumumkan akan menjatuhkan sanksi terarah terhadap para pemimpin kelompok pemukim Israel, setelah munculnya pernyataan kontroversial pejabat Tel Aviv mengenai pencaplokan wilayah Palestina. Selain itu, Singapura juga memberi sinyal akan mengakui negara Palestina ketika kondisi yang tepat terpenuhi.

Sejumlah negara Barat dan negara lain kini semakin keras menentang kelompok pemukim serta pejabat Israel yang dituding memicu kekerasan, di tengah semakin luasnya pengakuan global atas aspirasi Palestina untuk memiliki tanah air yang merdeka.

Dilansir dari CNA, Rabu, 24 September 2025, Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, menegaskan kecaman terhadap politisi Israel yang mendorong pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat maupun Jalur Gaza.

Ia menuturkan bahwa Singapura akan menjatuhkan "sanksi-sanksi yang ditargetkan" kepada para pemimpin kelompok pemukim Israel.

Baca Juga: Singgung Soal Palestina di Sidang PBB, Prabowo: Bisakah Kita Tetap Diam?

"Kami menyerukan kepada pemerintah Israel untuk menghentikan pembangunan dan perluasan permukiman," ujar Balakrishnan dalam sidang parlemen pada Senin, 22 September 2025

Balakrishnan menyebut proyek permukiman E1 oleh Israel sebagai langkah yang memecah-belah kawasan Tepi Barat. "Kami menentang upaya yang sedang berlangsung untuk menciptakan fakta-fakta baru di lapangan yang merusak prospek solusi dua negara," tegasnya.

Ia menambahkan, detail mengenai sanksi akan diumumkan kemudian.

Singapura Isyaratkan Pengakuan Palestina

Dalam kesempatan yang sama, Balakrishnan menegaskan bahwa pengakuan terhadap negara Palestina bukan soal apakah akan dilakukan, melainkan kapan. Singapura, kata dia, akan mengakui Palestina begitu kondisi memungkinkan.

"Kita akan mengakui negara Palestina ketika negara itu memiliki pemerintahan yang efektif menerima hak Israel untuk hidup, dan secara tegas menolak terorisme," ucapnya di hadapan parlemen.

Baca Juga: Dari Prancis hingga Portugal, Bertambah Lagi Negara yang Akui Palestina

Menurutnya, penyelesaian konflik yang telah berlangsung lama hanya dapat dicapai melalui solusi negosiasi. "Pada akhirnya, untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung lama ini secara komprehensif, adil, dan berkelanjutan, diperlukan penyelesaian yang dinegosiasikan yang menghasilkan dua negara, satu Israel dan satu Palestina, dengan rakyatnya hidup berdampingan secara damai, aman, dan bermartabat," jelasnya.

Ia menegaskan kembali posisi Singapura bahwa dukungan terhadap solusi dua negara berarti "akan menentang setiap langkah Israel untuk mematikan atau melemahkan solusi tersebut".

Lebih lanjut, Balakrishnan menambahkan, "Singapura tidak dapat mengakui aneksasi sepihak apa pun atas wilayah yang diduduki karena hal ini akan menjadi pelanggaran berat terhadap hukum internasional."

Dalam konferensi internasional tingkat tinggi mengenai Palestina dan implementasi solusi dua negara di sela Sidang Majelis Umum PBB, Singapura diwakili oleh Menteri Negara untuk Urusan Luar Negeri, Gan Siow Huang, yang kembali menegaskan komitmen negeri itu terhadap solusi dua negara.

x|close