Trump Tak Sepakat dengan PM Inggris Starmer Soal Pengakuan Negara Palestina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Sep 2025, 06:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA)

Ntvnews.id, London - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Inggris di London. Dalam kesempatan itu, Trump menegaskan dirinya tidak sependapat dengan Starmer terkait rencana pengakuan negara Palestina.

"Saya memiliki perbedaan pendapat dengan perdana menteri mengenai hal itu--salah satu dari sedikit perbedaan pendapat kami," kata Trump dalam konferensi pers bersama Starmer seperti dilansir dari AFP, Jumat, 19 Septmber 2025.

Sebagai catatan, Starmer sebelumnya mengumumkan bahwa Inggris akan mengambil langkah untuk mengakui Palestina sebagai negara dalam Sidang Majelis Umum PBB. Inggris juga memberikan dukungan terhadap resolusi PBB yang mendorong solusi dua negara demi mengakhiri perang di Gaza.

Sementara itu, Amerika Serikat menolak inisiatif sejumlah negara yang berencana memberikan pengakuan terhadap Palestina sebagai negara berdaulat. Dalam pertemuannya, Trump dan Starmer juga membahas krisis yang kian memburuk di Gaza. Menurut Starmer, keduanya memiliki kesamaan pandangan mengenai 'perlunya perdamaian.'

Baca Juga: Ribuan Warga London Gelar Aksi Protes Tolak Kedatangan Trump

"Saya ingin ini berakhir. Saya ingin para sandera dibebaskan," kata Trump. Ia menyebut konflik tersebut sebagai 'kompleks' dan memilih tidak menjawab secara langsung apakah dirinya akan mendesak sekutunya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, untuk menghentikan pemboman di Gaza.

Starmer menilai kondisi Gaza tidak dapat ditoleransi serta menekankan urgensi masuknya bantuan kemanusiaan. Ia menambahkan, pengakuan negara Palestina merupakan bagian dari 'rencana perdamaian' yang lebih luas, termasuk memastikan Hamas tidak memiliki peran dalam pemerintahan. Meski begitu, Starmer tidak memberikan rincian kapan langkah pengakuan itu akan diwujudkan.

Baca Juga: Trump Peringatkan Israel: Qatar Telah Menjadi Sekutu yang Sangat Hebat

Media Inggris melaporkan bahwa rencana pengakuan Palestina bisa saja diselesaikan Starmer paling cepat akhir pekan ini, bertepatan dengan Sidang Majelis Umum PBB. Dari total 251 orang yang disandera militan Palestina pada Oktober 2023, 47 orang masih berada di Gaza, termasuk 25 orang yang menurut militer Israel telah tewas.

Serangan Hamas pada saat itu menewaskan 1.219 orang, sebagian besar warga sipil menurut data resmi AFP. Sebagai balasan, serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 65.141 warga Palestina di Gaza, mayoritas adalah penduduk sipil. Selain itu, ratusan ribu orang mengalami luka-luka dan jutaan warga Gaza kini menghadapi kelaparan.

x|close