Ribuan Warga London Gelar Aksi Protes Tolak Kedatangan Trump

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Sep 2025, 13:10
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Para demonstran anti-imigran mengibarkan bendera dan spanduk, sementara seorang demonstran pro-polisi secara bersamaan juga membawa spanduk di London, Inggris, pada 13 September 2025. Para demonstran anti-imigran mengibarkan bendera dan spanduk, sementara seorang demonstran pro-polisi secara bersamaan juga membawa spanduk di London, Inggris, pada 13 September 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, London - Ribuan demonstran memadati pusat kota London, Inggris pada Rabu, 17 September 2025 sore waktu setempat untuk menolak kunjungan kenegaraan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ke Inggris untuk kedua kalinya. Aksi berlangsung bersamaan dengan kedatangan Trump di Kastil Windsor guna menghadiri upacara penyambutan resmi keluarga kerajaan.

Para peserta aksi membawa poster berisi kecaman terhadap kebijakan AS terkait isu imigrasi, Gaza, dan perubahan iklim. Dengan iringan musik dari terompet dan drum, massa bergerak dari Portland Place menuju Parliament Square.

Amanda, seorang warga negara AS, mengaku sengaja terbang dari Los Angeles ke London hanya untuk ikut serta dalam demonstrasi tersebut.

"Saya rasa, semuanya menjadi sangat kacau belakangan ini. Kita tidak memiliki kepemimpinan yang baik dan saya sangat khawatir dengan arah yang diambil pemerintah AS dan dunia pada umumnya," ujarnya.

Baca Juga: 425 Demonstran Pro-Palestina Ditangkap dalam Aksi di London

Sehari sebelumnya, Selasa, 16 September 2025, pemerintah Inggris mengumumkan kesepakatan kerja sama teknologi bernilai miliaran dolar AS dengan Amerika Serikat. Perjanjian ini difokuskan pada sektor-sektor strategis yang tengah berkembang pesat, seperti kecerdasan buatan (AI), komputasi kuantum, dan energi nuklir.

Pemerintah juga menyebutkan bahwa Google akan mendirikan pusat data di Waltham Cross, Hertfordshire.

Namun, rencana tersebut menuai kritik dari sebagian warga. Philip Threlfall, penduduk Hitchin, Hertfordshire, menilai pembangunan pusat data “tak terelakkan” tetapi “hanya akan berdampak buruk bagi semua orang, menghabiskan sumber daya listrik, mempersempit lahan basah, dan menghasilkan limbah rutin.”

Baca Juga: Demonstrasi Besar Terjadi di London, 26 Polisi Terluka

Kepolisian Metropolitan memperkirakan sekitar 5.000 orang turut serta dalam unjuk rasa hari Rabu itu. Sehari sebelumnya, kepolisian juga mengumumkan pengerahan lebih dari 1.600 personel untuk menjaga keamanan, sekaligus memperingatkan bahwa massa wajib membubarkan diri tepat pukul 19.00 waktu setempat.

Aksi ini digalang oleh kelompok Stop Trump Coalition (Koalisi Stop Trump), yang juga memimpin protes di Windsor pada Selasa malam. Sekitar 100 warga setempat dan peserta dari berbagai wilayah Inggris hadir untuk menyampaikan penolakan menjelang kedatangan Trump.

Menurut keterangan Istana Buckingham, Trump dijadwalkan mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Kamis, 18 September 2025, yang juga menjadi hari terakhir kunjungan kenegaraannya, di kediaman resmi perdana menteri di Chequers.

(Sumber: Antara)

x|close