Makin Beringas, Israel Luncurkan Serangan Darat ke Kota Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Sep 2025, 05:25
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi pasukan Israel di pinggiran Jalur Gaza. /ANTARA/Anadolu/py Ilustrasi pasukan Israel di pinggiran Jalur Gaza. /ANTARA/Anadolu/py (Antara)

Ntvnews.id, Gaza - Militer Israel melancarkan serangan darat ke Kota Gaza pada Selasa, 16 September 2025 pagi waktu setempat. Tiga pejabat Israel menyebut operasi berisiko ini bertujuan menguasai wilayah strategis, meski ratusan ribu warga Palestina masih bertahan di sana.

Dua pejabat mengatakan invasi darat masih berada pada tahap awal. Seluruh pejabat yang memberikan informasi itu berbicara dengan syarat anonim karena operasi militer tersebut sangat sensitif.

Langkah ini, ditambah dengan intensifikasi pengeboman, dikhawatirkan semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah berlangsung hampir dua tahun dan telah menewaskan puluhan ribu orang.

Rencana serangan darat, yang disusun hampir dua bulan terakhir, memicu kecaman keras dari komunitas internasional dan memperkecil peluang tercapainya gencatan senjata dengan Hamas yang sebelumnya didorong oleh pejabat asing maupun warga Israel.

Baca Juga: Rombongan GSF Indonesia Mundur dari Misi Kapal Kemanusiaan ke Gaza, Ini Alasannya

Avichai Adraee, juru bicara militer Israel berbahasa Arab, menyatakan bahwa militer telah "mulai membongkar infrastruktur teroris Hamas di Kota Gaza."

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga menegaskan, "Gaza sedang terbakar," setelah serangan udara besar-besaran semalaman. Ia menambahkan, “Militer Israel menyerang infrastruktur teroris dengan tangan besi," seperti dikutip The New York Times.

Pejabat Israel menekankan bahwa pengambilalihan Kota Gaza ditujukan untuk mencegah Hamas kembali bangkit dan merencanakan serangan lanjutan, seperti serangan mematikan 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang menewaskan sekitar 1.200 orang serta menculik 250 lainnya.

Baca Juga: 404 Warga Palestina, Termasuk 141 Anak Tewas Akibat Kelaparan di Gaza

Hampir dua tahun setelah perang balasan Israel dimulai, Jalur Gaza kini sebagian besar hancur dan mengalami kelaparan, menurut laporan PBB. Data Kementerian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 64.000 korban jiwa, tanpa membedakan antara kombatan maupun warga sipil.

Namun, rencana pembukaan front baru ini memicu perpecahan di dalam negeri Israel. Banyak warga khawatir operasi darat justru akan membahayakan sekitar 20 sandera yang masih ditahan Hamas.

Sejumlah keluarga sandera bahkan berunjuk rasa di luar kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin malam. Sebagian dari mereka mendirikan tenda sebagai bentuk desakan agar pemerintah tidak melanjutkan operasi darat ke Gaza.

x|close