Ntvnews.id, Washington DC - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marco Rubio menegaskan bahwa serangan Israel ke Qatar, yang menyasar anggota kelompok Hamas, tidak akan memengaruhi hubungan antara Tel Aviv dan Washington.
“Jelas kami tidak senang dengan hal itu, presiden juga tidak senang,” kata Rubio kepada wartawan sebelum bertolak menuju Inggris dan Israel, dikutip dari Anadolu, Senin, 15 September 2025.
“Namun hal itu tidak akan mengubah sifat hubungan kami dengan Israel, tetapi kami harus membicarakannya terutama soal dampaknya terhadap upaya diplomasi untuk mencapai gencatan senjata di Gaza,” ujarnya.
Serangan Israel pada Selasa, 9 September 2025, menargetkan sebuah kompleks perumahan di Doha yang dihuni sejumlah pemimpin Hamas. Insiden tersebut menewaskan lima anggota Hamas serta seorang pejabat keamanan Qatar yang sedang membahas proposal baru dari AS terkait penghentian perang di Gaza.
Baca Juga: Qatar Umumkan KTT Darurat Arab-Islam Bahas Serangan Israel di Doha
Sejak Oktober 2023, lebih dari 64.000 orang dilaporkan tewas akibat serangan Israel di wilayah Gaza. Qatar sendiri, bersama Amerika Serikat dan Mesir, selama ini berperan sebagai mediator dalam negosiasi untuk menghentikan konflik tersebut.
Hamas menyebut kelima anggotanya yang menjadi korban serangan itu adalah Humam al-Hayya, putra pemimpin Hamas Khalil al-Hayya; direktur kantor Khalil, Jihad Labad; serta tiga pengawal yakni Abdullah Abdul Wahid, Moamen Hassouna, dan Ahmad Abdulmalik.
Selain itu, seorang aparat keamanan Qatar, Kopral Badr Saad Al-Dosari, juga dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.