Ntvnews.id, Tel Aviv - Ratusan warga Israel turun ke jalan melakukan demonstrasi di dekat kantor pusat Kementerian Pertahanan di Tel Aviv. Mereka menuntut agar perang di Gaza segera dihentikan dan para sandera yang ditawan dibebaskan.
Dilansir dari Channel 12 Israel, Kamis, 7 Agustus 2025, para demonstran membakar ban mobil dan memblokir Jalan Raya Ayalon, jalan utama yang melintasi area kementerian.
Sejumlah keluarga sandera Israel yang masih ditahan di Gaza turut ambil bagian dalam aksi ini. Mereka bergabung untuk menyuarakan ketidaksetujuan terhadap keputusan pemerintah yang tetap melanjutkan operasi militer di Gaza.
Protes tersebut terjadi di tengah kebuntuan dalam proses negosiasi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas.
Baca Juga: Truk Bantuan Terguling di Jalur Gaza, 20 Warga Palestina Meninggal Dunia
Pekan lalu, Israel memutuskan untuk mundur dari perundingan tidak langsung dengan Hamas di Doha. Keputusan ini diambil karena adanya ketidaksepakatan mengenai sejumlah isu utama seperti penarikan penuh pasukan dari Gaza, penghentian perang, pembebasan tahanan Palestina, serta mekanisme distribusi bantuan kemanusiaan.
Hamas telah menyatakan secara berulang bahwa mereka siap membebaskan seluruh sandera Israel dalam satu waktu. Namun, pembebasan itu mensyaratkan adanya gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Israel, dan dibebaskannya para tahanan Palestina.
Pihak oposisi Israel bersama keluarga para sandera menuding Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghalangi tercapainya kesepakatan menyeluruh. Mereka menilai Netanyahu lebih memilih kesepakatan sebagian agar perang bisa terus berlangsung.
Baca Juga: Kumpulkan Seluruh Kabinet, PM Israel Bakal Lanjutkan Perang di Gaza
Menurut keluarga sandera, kebijakan tersebut bukan demi keamanan negara, melainkan karena alasan politik. Mereka menilai Netanyahu takut pemerintahannya runtuh jika kelompok sayap kanan ekstrem yang mendukungnya menarik dukungan setelah perang dihentikan.
Pemerintah Tel Aviv memperkirakan masih ada sekitar 50 warga Israel yang ditawan di Gaza. Dari jumlah tersebut, 20 orang diyakini masih hidup. Sementara itu, lebih dari 10.800 warga Palestina saat ini ditahan oleh Israel. Banyak dari mereka, menurut organisasi hak asasi Palestina dan Israel, mengalami penyiksaan, kekurangan pangan, serta tidak mendapatkan perawatan medis yang layak.