Ntvnews.id, Moskow - Sebuah truk pengangkut bantuan kemanusiaan mengalami kecelakaan dan terguling di wilayah tengah Jalur Gaza pada Rabu, 6 Agustus 2025 dini hari, menimpa warga sipil yang sedang berada di lokasi.
Peristiwa tragis tersebut mengakibatkan 20 orang warga Palestina meninggal dunia, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka, sebagaimana dilaporkan oleh otoritas lokal.
Insiden ini terjadi ketika warga berusaha memperoleh bantuan kemanusiaan "di tengah situasi bencana di Gaza dan kekacauan yang dipicu oleh pendudukan" Israel.
Baca Juga: Singapura Nyatakan Siap Mengakui Kedaulatan Palestina
Pihak otoritas Gaza menuduh pasukan Israel sengaja mengarahkan truk bantuan tersebut untuk melintasi jalur-jalur yang tidak aman dan sulit dilewati, lantaran sebelumnya telah mengalami serangan bom.
Sejak proses distribusi bantuan kembali dimulai sebagian, pemerintah di wilayah kantong Palestina tersebut berulang kali menyampaikan tuduhan bahwa Israel secara aktif berusaha menggagalkan penyaluran bantuan dan "menciptakan kekacauan" di lapangan.
Menurut otoritas setempat, Israel dianggap gagal dalam menjamin keamanan saat proses pembagian bantuan kepada warga Gaza berlangsung.
Pada hari Senin, otoritas Gaza menyatakan bahwa sejak distribusi bantuan kembali dijalankan pada 27 Juli lalu, Israel hanya mengizinkan 674 truk masuk ke wilayah tersebut — jumlah yang hanya mencakup sekitar 14 persen dari total kebutuhan masyarakat.
Baca Juga: Ratusan Warga Israel Gelar Aksi Unjuk Rasa Tuntut Penghentian Perang di Gaza
Masih menurut pihak otoritas, untuk mencukupi kebutuhan dasar penduduk Gaza, termasuk bahan pangan, barang pokok, bahan bakar, dan obat-obatan, dibutuhkan sekitar 600 truk bantuan setiap harinya.
(Sumber: Antara)