Media: Netanyahu Putuskan untuk Menduduki Jalur Gaza Secara Menyeluruh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Agu 2025, 16:15
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Warga membawa bantuan kemanusiaan di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, Palestina. Selasa, 5 Agustus 2025. Warga membawa bantuan kemanusiaan di Beit Lahia, Jalur Gaza utara, Palestina. Selasa, 5 Agustus 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Yerusalem - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dikabarkan telah memutuskan untuk sepenuhnya menduduki Jalur Gaza dan memperluas operasi militer di wilayah tersebut. Informasi ini disampaikan oleh sejumlah media lokal pada Senin malam (4/8) waktu setempat.

“Keputusan sudah diambil — kami akan menduduki Jalur Gaza sepenuhnya,” ujar seorang pejabat tinggi yang dekat dengan Netanyahu, sebagaimana dikutip oleh harian Yedioth Ahronoth.

“Akan ada operasi bahkan di area-area tempat para sandera ditahan. Jika Kepala Staf IDF (militer) tidak setuju, dia harus mengundurkan diri,” lanjut pejabat tersebut. Selasa, 5 Agustus 2025.

Baca Juga: Hamas Tegaskan Tak Bakal Mundur Sebelum Palestina Merdeka

Saluran televisi Israel Channel 12 menyebut bahwa keputusan ini mencerminkan perubahan signifikan dalam strategi Israel di Jalur Gaza. Operasi militer ke depan diperkirakan akan menyasar wilayah-wilayah padat penduduk, termasuk kamp-kamp pengungsi yang berada di wilayah tengah Gaza.

Sementara itu, siaran publik KAN mengutip beberapa menteri kabinet yang baru-baru ini berdiskusi dengan Netanyahu. Mereka menyatakan bahwa sang perdana menteri telah memutuskan untuk memperluas operasi militer di Gaza, meskipun terdapat penolakan dari pihak keamanan.

Menurut laporan KAN, Netanyahu bahkan menggunakan frasa “pendudukan Jalur Gaza” untuk menggambarkan tujuan utama yakni mengalahkan Hamas.

Lebih lanjut, surat kabar Yedioth Ahronoth juga mengklaim bahwa mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah memberikan “lampu hijau” kepada Netanyahu untuk melanjutkan dan memperluas serangan militer tersebut.

Baca Juga: Prancis Terus Desak Akses Gaza Dibuka Sepenuhnya

Masih menurut media yang sama, pejabat senior yang dekat dengan Netanyahu mengatakan, “Kami sedang menuju pendudukan penuh atas Jalur Gaza,” termasuk operasi militer di wilayah yang diyakini menjadi lokasi penahanan para sandera.

Di sisi lain, Channel 13 Israel melaporkan bahwa Kepala Staf Umum IDF, Eyal Zamir, membatalkan kunjungan yang telah dijadwalkan ke Washington. Pembatalan ini disebut berkaitan dengan kegagalan dalam perundingan gencatan senjata serta desakan yang meningkat untuk memperluas operasi militer.

Sebelumnya, pada 29 Juli, Haaretz mengabarkan bahwa Netanyahu telah mempresentasikan kepada kabinet Israel sebuah rencana pendudukan sebagian wilayah Gaza yang telah memperoleh persetujuan dari pihak Amerika Serikat.

Seorang pejabat keamanan Israel yang enggan disebutkan namanya menyampaikan kepada KAN pada Senin malam (4/8), bahwa Israel telah "berpaling" dari kesepakatan pembebasan sebagian sandera yang hampir selesai dicapai. Ia menuduh pemerintahan Netanyahu secara cepat mengabaikan kesepakatan tersebut.

Baca Juga: PM Israel Netanyahu Keracunan Makanan

Pejabat tersebut juga mengakui bahwa meskipun Hamas menetapkan sejumlah syarat, “kesenjangannya masih bisa dijembatani — Israel menyia-nyiakan kesempatan tersebut.”

Netanyahu pun dituduh, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional, sengaja memperpanjang konflik untuk melindungi kepentingan pribadinya ketimbang kepentingan nasionalIsrael.

(Sumber: Antara)

x|close