Ramai-Ramai Warga Australia Serukan Gencatan Senjata di Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Agu 2025, 05:19
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Australia Australia (Istimewa)

Ntvnews.id, Sydney - Ribuan pendukung pro-Palestina di Australia melakukan aksi long march melintasi Sydney Harbour Bridge, menuntut segera diberlakukannya gencatan senjata di Jalur Gaza dan agar bantuan kemanusiaan diizinkan masuk ke wilayah tersebut.

Dilansir dari Anadolu, Senin, 4 Agustus 2025, aksi ini diselenggarakan oleh Palestine Action Group, yang sejak Oktober 2023 telah rutin menggelar demonstrasi setiap hari Minggu. Namun, ini merupakan kali pertama mereka mengadakan aksi di jembatan ikonik tersebut di Sydney.

"Kelaparan yang disengaja terhadap 2 juta warga Gaza merupakan bagian dari rencana yang lebih luas, yang berulang kali diumumkan oleh para pemimpin Israel, untuk membunuh atau mengusir seluruh penduduk Palestina dari Gaza. Ini adalah genosida," demikian pernyataan kelompok tersebut.

Baca Juga: Anggota DPR AS Desak Trump Akhiri Perang di Gaza

Palestine Action Group Sydney menginisiasi aksi bertajuk Pawai untuk Kemanusiaan, dengan mengundang semua orang, baik individu maupun organisasi, yang merasa tak bisa tinggal diam menyaksikan kekejaman, untuk bergabung bersama mereka.

Menurut kelompok ini, kegiatan tersebut "akan mengirimkan pesan yang kuat kepada dunia, kepada Gaza, kepada Israel, dan kepada Pemerintah kami sendiri, bahwa kami bertekad untuk membela kemanusiaan," seraya menyerukan agar otoritas setempat memfasilitasi kelancaran acara.

Baca Juga: Nahas! IRT Tewas Tenggelam Gegerkan Warga Gresik

Pihak Kepolisian New South Wales (NSW) dalam unggahannya di platform X menyatakan bahwa demi keamanan publik, mereka akan berkoordinasi dengan para demonstran untuk memastikan semua peserta aksi dapat meninggalkan jembatan secara aman dan bertahap.

Dalam aksi tersebut, Senator Partai Hijau dari New South Wales, Mehreen Faruqi, menyampaikan orasi di depan massa, menyerukan penerapan "sanksi terberat terhadap Israel."

Selain para tokoh politik, pendiri WikiLeaks, Julian Assange, juga turut serta dalam demonstrasi tersebut.

x|close