Banyak Negara Arab Kecam Keberadaan Hamas di Gaza, Kenapa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Jul 2025, 15:44
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Kelompok Hamas di Jalur Gaza. Ilustrasi - Kelompok Hamas di Jalur Gaza. (Antara)

Ntvnews.id, Gaza - Sejumlah negara Arab dan Muslim, termasuk Arab Saudi, Qatar, Mesir, Yordania, dan Turki, telah menandatangani sebuah deklarasi bersama yang, untuk pertama kalinya, mengecam serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023.

Dalam dokumen tersebut, mereka juga mendesak agar kelompok militan Palestina itu menyerahkan senjatanya, membebaskan seluruh sandera, dan mengakhiri kekuasaan mereka atas Gaza.

Dilansir dari Newsweek, Kamis, 31 Juli 2026, sebanyak 17 negara bersama Liga Arab yang terdiri dari 22 anggota, serta seluruh negara anggota Uni Eropa, mendukung deklarasi yang disepakati dalam konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Konferensi ini bertujuan untuk menghidupkan kembali solusi dua negara bagi konflik Israel dan Palestina.

Deklarasi yang diberi nama “Deklarasi New York” ini memuat rencana bertahap untuk menghentikan konflik panjang antara Israel dan Palestina, yang telah berlangsung hampir 80 tahun, termasuk perang yang saat ini tengah berkecamuk di Jalur Gaza.

Baca Juga: Hamas Bakal Lepaskan Sandera Jika Gencatan Senjata, Ini Respons Israel

Tahapan dalam rencana tersebut diarahkan menuju terbentuknya negara Palestina yang merdeka dan hidup berdampingan secara damai dengan Israel, serta keterlibatan keduanya dalam tatanan kawasan Timur Tengah yang lebih luas.

“Dalam rangka mengakhiri perang di Gaza, Hamas harus mengakhiri kekuasaannya di wilayah tersebut dan menyerahkan seluruh persenjataannya kepada Otoritas Palestina, dengan dukungan serta keterlibatan dari komunitas internasional, sebagai bagian dari tujuan mewujudkan negara Palestina yang berdaulat dan merdeka,” bunyi salah satu pernyataan dalam deklarasi tersebut.

Pernyataan itu juga menyampaikan kecaman atas aksi kekerasan yang dilakukan oleh Hamas terhadap warga sipil pada 7 Oktober. Selain itu, deklarasi tersebut turut mengecam tindakan militer Israel terhadap penduduk sipil dan infrastruktur di Gaza, serta blokade dan upaya pengepungan yang menyebabkan krisis kemanusiaan dan kehancuran besar-besaran di wilayah tersebut.

Baca Juga: Hamas Siap Bahas Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Serangan mematikan yang dipimpin oleh Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan sekitar 1.200 korban jiwa, juga disebut dalam deklarasi. Kecaman ini menjadi kali pertama hampir semua negara Arab secara terbuka mengutuk serangan tersebut.

Lebih jauh, deklarasi tersebut mengecam serangan Israel ke Gaza yang mengakibatkan jatuhnya korban sipil.

Deklarasi juga mendesak Israel untuk menghentikan sejumlah kebijakan selama dan setelah perang, termasuk pembatasan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, pelaksanaan pemerintahan militer serta pembangunan permukiman di Tepi Barat, kelalaian dalam menangani kekerasan yang dilakukan pemukim terhadap warga Palestina, hingga dugaan perubahan terhadap status quo di Yerusalem.

Sebagai bagian dari upaya pemulihan pascaperang, deklarasi tersebut juga mengusulkan kemungkinan penempatan pasukan internasional untuk menjaga stabilitas di Gaza setelah konflik berakhir.

x|close