Ntvnews.id, Jakarta - Prancis bersama 14 negara Barat lainnya menyerukan kepada seluruh dunia agar segera mengakui keberadaan negara Palestina, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Prancis pada Rabu, 30 Juli 2025.
Pernyataan bersama dari para menteri luar negeri 15 negara ini disampaikan pada Selasa malam, usai konferensi di New York yang dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi. Konferensi tersebut bertujuan untuk menghidupkan kembali upaya mewujudkan solusi dua negara antara Palestina dan Israel.
"Di New York, bersama 14 negara lain, Prancis mengeluarkan seruan kolektif: kami menyatakan komitmen kami untuk mengakui Negara Palestina dan mengajak negara-negara yang belum melakukannya untuk turut bergabung," tulis Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot dalam unggahan di platform X, dikutip dari AFP, Kamis, 31 Juli 2025.
Baca Juga: Singapura Siap Akui Kedaulatan Negara Palestina
Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya menyatakan bahwa negaranya akan secara resmi mengakui Palestina sebagai sebuah negara pada bulan September. Pernyataan ini menuai kecaman keras dari Israel dan Amerika Serikat.
Prancis tengah berupaya membangun dukungan global terkait pengakuan terhadap negara Palestina.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada Selasa menyatakan bahwa Inggris juga akan mengakui negara Palestina secara resmi pada bulan September, kecuali Israel menunjukkan itikad baik, termasuk menyetujui gencatan senjata di Gaza.
Langkah dari Inggris dan Prancis ini berpotensi menjadikan mereka sebagai negara-negara pertama dalam kelompok G7 yang secara resmi mengakui negara Palestina.
Baca Juga: Macron Umumkan Prancis Akan Akui Negara Palestina pada September 2025
Dalam pernyataan bersama itu, 15 negara seperti Spanyol, Norwegia, dan Finlandia menyampaikan komitmen mereka terhadap solusi dua negara.
Dari negara-negara yang menandatangani pernyataan tersebut, sembilan di antaranya—termasuk Australia, Kanada, dan Selandia Baru belum mengakui Palestina, namun menyatakan kesediaan atau sikap positif untuk mempertimbangkan pengakuan resmi.
Selain itu, 17 negara peserta, ditambah Uni Eropa dan Liga Arab, dalam konferensi tersebut juga menyerukan agar Hamas melucuti senjata dan mengakhiri kekuasaannya di Jalur Gaza demi menghentikan perang yang telah membawa kehancuran di wilayah Palestina.