Ntvnews.id, Canbera - Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menyatakan bahwa penyangkalan Israel terhadap adanya kelaparan di Gaza adalah sesuatu yang "tidak masuk akal".
Dilansir dari ABC News, Jumat, 1 Agustus 2025, berbicara dalam pertemuan Partai Buruh di Canberra, Albanese mengecam pernyataan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Wakil Duta Besar Israel untuk Australia, Amir Meron, yang menyebut tidak ada kelaparan di Gaza.
Ia menegaskan bahwa meskipun ada kekhawatiran terhadap informasi yang bersumber dari Hamas, justru Israel yang menghalangi akses jurnalis ke wilayah tersebut.
"Klaim bahwa tidak ada kelaparan di Gaza itu tidak masuk akal," ujar Albanese.
Baca Juga: Biadab! Israel Kembali Bom Area Gereja Katolik di Gaza
Sebelumnya, dalam sebuah unggahan media sosial pada Senin, 28 Juli 2025 Netanyahu menegaskan bahwa tidak terdapat kelaparan di Gaza dan menolak tudingan bahwa ada kebijakan yang menyebabkan kelaparan.
Sementara itu, Amir Meron menyampaikan dalam sesi taklimat kepada sejumlah jurnalis dari media Australia di Canberra pada hari yang sama bahwa Israel menolak laporan mengenai kelaparan di Jalur Gaza. Ia menilai laporan-laporan tersebut sebagai bagian dari "kampanye palsu" yang digerakkan oleh Hamas.
Pernyataan Meron itu muncul tak lama setelah Albanese pada Minggu, 27 Juli 2025 mengungkapkan kepada stasiun televisi Australian Broadcasting Corporation (ABC) bahwa Israel secara "jelas" telah melanggar hukum internasional dengan cara menghambat distribusi bantuan ke Gaza.
Baca Juga: PBB Beberkan Data Mengerikan Tentang Gaza
Sebelumnya, pada Jumat, 25 Juli 2025, ia juga menegaskan bahwa penolakan terhadap bantuan dan pembunuhan warga sipil adalah tindakan yang "tidak dapat dibenarkan ataupun diabaikan".
Ketika ditanya dalam forum pertemuan pada Selasa mengenai kapan Australia akan secara resmi mengakui negara Palestina, Albanese menyampaikan bahwa pemerintahannya masih memiliki sejumlah syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu, termasuk di antaranya reformasi demokratis, sebelum dapat mengambil langkah tersebut.
a