Ntvnews.id, London - Untuk pertama kalinya, pemerintah Inggris mengirimkan bantuan udara ke wilayah Gaza, Palestina. Bantuan ini dinilai mendesak untuk segera diberikan kepada warga Gaza yang tengah menghadapi ancaman kelaparan.
Dilansir dari AFP, Rabu, 30 Juli 2025, Kantor Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyampaikan bahwa pengiriman bantuan udara perdana Inggris telah mendarat pada hari itu. Paket bantuan tersebut mengandung perlengkapan penyelamatan jiwa senilai sekitar setengah juta pound.
Keir Starmer menyoroti kondisi kemanusiaan di Gaza yang sangat memprihatinkan. Ia menyatakan bahwa banyak bayi dan anak-anak yang menderita kelaparan akibat terhambatnya akses bantuan kemanusiaan yang diblokir oleh Israel.
Baca Juga: PBB Beberkan Data Mengerikan Tentang Gaza
"Rakyat Palestina di Gaza mengalami penderitaan luar biasa karena kegagalan masif dalam pengiriman bantuan. Kita menyaksikan bayi-bayi kelaparan dan anak-anak yang terlalu lemah untuk berdiri," kata Starmer dalam pernyataannya yang disiarkan melalui televisi.
"Situasi ini harus segera dihentikan." tegasnya.
Kondisi terburuk dari krisis kelaparan saat ini tengah berlangsung di Jalur Gaza. Hal ini diungkap oleh Integrated Food Security Phase Classification (IPC), sebuah lembaga yang mendapat dukungan dari PBB.
"Konflik yang memburuk dan perpindahan penduduk telah meningkat, sementara akses terhadap makanan serta kebutuhan pokok lainnya telah menurun secara drastis ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya," demikian pernyataan IPC.
Baca Juga: Aktivis Kirim Lagi Kapal Baru untuk Dobrak Blokade Israel di Gaza Palestina
Lembaga tersebut juga melaporkan bahwa bukti-bukti yang ada semakin menguatkan bahwa kombinasi antara kelaparan, kekurangan gizi, dan wabah penyakit telah menyebabkan lonjakan kematian. IPC menyebutkan bahwa peringatan ini dikeluarkan sebagai upaya mendesak untuk menarik perhatian komunitas internasional.
"Berdasarkan data dan informasi terbaru, analisis IPC yang baru akan segera dilakukan," ujar lembaga tersebut.
Dari data terbaru, lebih dari 20.000 anak telah menerima perawatan akibat malnutrisi akut sejak April hingga pertengahan Juli, termasuk lebih dari 3.000 anak yang mengalami malnutrisi parah.
"Peringatan tersebut juga mencatat bahwa sebagian besar wilayah Gaza telah melewati ambang batas kelaparan, baik dari sisi konsumsi pangan maupun prevalensi malnutrisi akut di Kota Gaza," bunyi peringatan tersebut. IPC menyerukan penghentian konflik segera dan akses tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa.
Pada laporan sebelumnya di bulan Mei, IPC sudah mengingatkan bahwa seluruh penduduk Gaza mengalami krisis ketahanan pangan tingkat tinggi dan wilayah tersebut berada dalam risiko tinggi menghadapi kelaparan ekstrem, bentuk paling parah dari krisis pangan.