Warga Kamboja Ditangkap di Perbatasan Thailand

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Jul 2025, 07:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Penjara Ilustrasi Penjara

Ntvnews.id, Bangkok - Pasukan keamanan Thailand telah menahan seorang warga negara Kamboja yang dicurigai melakukan kegiatan mata-mata di wilayah perbatasan timur, tepatnya di Provinsi Chanthaburi.

Berdasarkan informasi dari sumber intelijen militer, aparat dari Satuan Tugas Marinir di Chanthaburi menangkap pria bernama Oeun Khoem (43 tahun) pada Selasa, 29 Juli 2025, untuk diperiksa lebih lanjut di Kantor Polisi Pong Nam Ron. Proses pemeriksaan juga melibatkan penyidik dari kepolisian imigrasi dan kepolisian provinsi.

Dilansir dari Thaiger, Kamis, 31 Juli 2025, Khoem diketahui memiliki paspor resmi dari Kamboja serta visa Non-Imigran LA yang masih berlaku hingga 11 Maret 2027. Data dari kantor imigrasi menunjukkan bahwa ia memasuki wilayah Thailand pada 12 Maret 2025.

Baca Juga: PM Anwar: Ketegangan Gencatan Senjata Thailand-Kamboja Sudah Terkendali

Petugas menemukan sejumlah barang bukti yang memunculkan dugaan aktivitas spionase. Di antaranya adalah unggahan di akun Facebook milik Khoem yang bertuliskan “THAILAND MENYERANG DULU, KAMBOJA BERTAHAN”, serta beberapa foto yang berkaitan. Selain itu, mereka juga menemukan seragam militer Kamboja di dalam truk pikap Mazda miliknya serta di kediamannya.

Meski Khoem memiliki dokumen imigrasi yang lengkap dan sah, pihak berwenang tetap menyita telepon genggam miliknya untuk dilakukan pemeriksaan forensik digital.

Baca Juga: Pihak AS Tiba di Malaysia untuk Perundingan Damai Kamboja-Thailand

Dalam penyelidikan awal, Khoem diduga mengakui dirinya adalah seorang letnan dua di unit intelijen militer Kamboja, dengan tugas mengumpulkan data tentang aktivitas militer Thailand di wilayah perbatasan Chanthaburi-Trat. Informasi itu disebut-sebut telah dikirimkan kepada militer Kamboja untuk keperluan operasional.

Di sisi lain, mantan anggota parlemen dari Partai Bhumjaithai untuk Provinsi Si Sa Ket, Traisuree Traisaranakul, mengingatkan bahwa mata-mata asing kemungkinan menyamar sebagai relawan pembawa bantuan kemanusiaan ke desa-desa perbatasan. Ia mencurigai bahwa kegiatan itu dimanfaatkan untuk mengumpulkan koordinat GPS dan mengoperasikan drone di wilayah-wilayah strategis.

x|close