Pihak AS Tiba di Malaysia untuk Perundingan Damai Kamboja-Thailand

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Jul 2025, 10:40
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Warga mengungsi dari wilayah perbatasan Thailand-Kamboja di Provinsi Oddar Meanchey, Kamboja, Kamis, 24 Juli 2025. Warga mengungsi dari wilayah perbatasan Thailand-Kamboja di Provinsi Oddar Meanchey, Kamboja, Kamis, 24 Juli 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Kuala Lumpur - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, mengungkapkan bahwa sejumlah pejabat dari Departemen Luar Negeri AS telah berada di Malaysia. Kehadiran mereka bertujuan untuk mendukung proses perdamaian antara Kamboja dan Thailand yang dijadwalkan menggelar perundingan gencatan senjata pada hari ini.

Dilansir dari Reuters, Senin, 28 Juli 2025,Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan menyampaikan bahwa Presiden Donald Trump bersama Menlu Rubio telah menjalin komunikasi dengan para mitra dari masing-masing negara dan memantau perkembangan konflik secara intensif. Rubio menyatakan harapannya agar pertikaian antara kedua negara Asia Tenggara tersebut segera mereda.

"Kami ingin konflik ini segera diselesaikan," ujarnya.

"Pejabat Departemen Luar Negeri telah berada di Malaysia guna mendukung proses perdamaian ini." tambahnya.

Baca Juga: Edan! Seruan Gencatan Senjata Trump Diabaikan Kamboja dan Thailand

Diketahui, para pemimpin Thailand dan Kamboja direncanakan hadir dalam pertemuan mediasi di Malaysia hari ini untuk membahas sengketa perbatasan yang menelan korban jiwa.

Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak seorang prajurit Kamboja tewas dalam bentrokan singkat di wilayah perbatasan pada akhir Mei lalu. Situasi ini membuat kedua negara memperkuat kehadiran militer di perbatasan, memperdalam krisis diplomatik yang mengancam kestabilan pemerintahan koalisi Thailand.

Konflik kembali pecah pada hari Kamis dan, hanya dalam kurun waktu empat hari, berkembang menjadi pertempuran paling sengit antara Thailand dan Kamboja dalam lebih dari sepuluh tahun terakhir.

Trump Turut Terlibat dalam Upaya Damai

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengklaim telah berkomunikasi langsung dengan pemimpin dari kedua negara yang terlibat. Melalui unggahannya di platform Truth Social, Trump menyatakan bahwa pihak-pihak yang bertikai telah setuju untuk segera bertemu dan menyusun kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan dapat mengarah pada perdamaian jangka panjang.

Baca Juga: KBRI Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Konflik Bersenjata Thailand-Kamboja

“Mereka sepakat untuk segera bertemu dan membahas gencatan senjata serta perdamaian ke depan!” tulis Trump.

Trump juga memberikan tekanan ekonomi dengan menyatakan bahwa negosiasi tarif dengan Thailand dan Kamboja tidak akan dilakukan selama konflik masih berlangsung.

“Mereka juga ingin kembali duduk di meja perundingan dengan Amerika Serikat, tetapi kami menilai hal itu tidak layak dilakukan sampai pertempuran benar-benar dihentikan,” ujarnya.

Trump sebelumnya telah mengancam akan menerapkan tarif hingga 36 persen terhadap sebagian besar produk ekspor dari kedua negara ke Amerika Serikat mulai 1 Agustus, kecuali jika kesepakatan gencatan senjata berhasil dicapai sebelum tanggal tersebut.

x|close