Edan! Seruan Gencatan Senjata Trump Diabaikan Kamboja dan Thailand

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Jul 2025, 08:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Presiden Amerika Serikat Donald Trump

Ntvnews.id, Bangkok - Bentrokan bersenjata kembali terjadi antara pasukan Thailand dan Kamboja di sepanjang kawasan perbatasan yang masih menjadi sengketa pada Minggu, 27 Juli 2025. Insiden ini terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan bahwa kedua negara telah menyepakati dimulainya perundingan terkait gencatan senjata.

Dilansir dari Anadolu, Senin, 28 Juli 2025, sejak Kamis pekan lalu, setidaknya 33 korban jiwa telah dilaporkan dan lebih dari 200.000 warga dilaporkan mengungsi akibat konflik bersenjata tersebut, menurut pejabat dari masing-masing negara.

Walaupun pihak AS menyatakan telah terjadi kemajuan menuju penyelesaian damai, pemerintah Thailand mengungkapkan bahwa mereka “belum berada pada posisi” untuk menghentikan operasi militer, karena pihak Kamboja masih terus meluncurkan tembakan artileri berat ke daerah permukiman sipil di Provinsi Surin dan sejumlah titik perbatasan lainnya.

Baca Juga: Trump Umumkan Penarikan AS dari UNESCO karena Alasan Ideologis

“Gencatan senjata tidak bisa diwujudkan selama Kamboja tetap melanggar prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia serta hukum kemanusiaan,” demikian pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Thailand yang dikutip oleh ITV.

Sebelumnya, Presiden Trump menyatakan bahwa dirinya telah memperingatkan para pemimpin Thailand dan Kamboja bahwa AS tidak akan melanjutkan kesepakatan dagang dengan mereka jika konflik bersenjata ini terus berlangsung.

Pelaksana tugas Perdana Menteri Thailand, Phumtham Wechayachai, menegaskan bahwa negaranya tidak memerlukan peran pihak ketiga dalam proses mediasi, namun menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan oleh Trump.

Ia menambahkan bahwa Thailand mengusulkan digelarnya pertemuan bilateral antara menteri luar negeri dari kedua negara untuk membahas ketentuan gencatan senjata, termasuk penarikan pasukan dan perlengkapan militer berat.

Baca Juga: Viral Penampakan Kaki dan Tangan Trump Bengkak Usai Derita Insufisiensi Vena Kronis

Namun demikian, Phumtham juga menekankan bahwa “pasukan kami akan terus menjalankan misi mereka dengan penuh kekuatan” hingga seluruh ancaman terhadap masyarakat sipil dapat diatasi.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Kamboja menuduh Thailand telah melancarkan serangan besar pada Minggu pagi dengan memanfaatkan drone, tank, bom cluster, serta serangan udara yang menyasar beberapa wilayah Kamboja.

Sejumlah proyektil dilaporkan jatuh di dekat kawasan Candi Preah Vihear, situs warisan dunia UNESCO yang terletak di Provinsi Preah Vihear dan telah lama menjadi sumber sengketa antara kedua negara.

Pemerintah Kamboja mengecam keras serangan tersebut, yang mereka anggap sebagai “tindakan agresif yang disengaja dan telah dirancang sebelumnya” oleh Thailand.

x|close