Cuap-cuap AS untuk Perdamaian Kamboja-Thailand

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Jul 2025, 07:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Foto: Reuters) Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Foto: Reuters)

Ntvnews.id, Washington DC - Baku tembak antara pasukan Thailand dan Kamboja masih terus terjadi di sepanjang kawasan perbatasan yang menjadi sumber sengketa, meskipun Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menyerukan agar kedua negara di Asia Tenggara itu segera menghentikan konflik melalui gencatan senjata.

Dilansir dari Khmer Times, Senin, 28 Juli 2025, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Maly Socheata, menyatakan bahwa pasukan Thailand terus melakukan penetrasi ke wilayah Kamboja dan menuduh militer Thailand telah meluncurkan peluru artileri dan roket ke wilayah mereka, sebagaimana dilaporkan oleh media Khmer Times.

Sementara itu, dalam pernyataan berbeda, Juru Bicara Angkatan Darat Thailand, Richa Suksuvanon, mengatakan bahwa pasukan Kamboja menembakkan artileri ke sejumlah area, menyebabkan kerusakan pada berbagai fasilitas dan infrastruktur, seperti diberitakan Thai PBS.

Baca Juga: Perang dengan Thailand, Atlet-atlet Kamboja Terancam Ditolak di SEA Games 2025

Suksuvanon juga menegaskan bahwa pihak Thailand bersedia menghentikan serangan hanya jika Kamboja bersedia melakukan dialog damai, menunjukkan bahwa bentrokan antara kedua negara tetangga tersebut telah memasuki hari keempat.

Hingga Minggu, tidak ada laporan korban jiwa tambahan, dengan jumlah total korban tewas masih bertahan di angka 33. Ribuan penduduk di sepanjang perbatasan dari kedua negara telah dievakuasi demi alasan keamanan.

Presiden Trump melakukan pembicaraan dengan perdana menteri dari kedua negara, mendesak mereka agar memulai proses negosiasi untuk mencapai gencatan senjata. Menurut Trump, kedua pihak telah menyatakan kesediaan mereka untuk berunding.

Baca Juga: Perang Kamboja-Thailand, Istana Pastikan WNI Aman dan Sudah Siapkan Mitigasi

Sejauh ini, Thailand melaporkan 20 korban jiwa, termasuk enam anggota militer. Di sisi lain, Kamboja menyebutkan 13 warganya tewas, lima di antaranya adalah tentara, sejak ketegangan kembali meningkat pada Kamis lalu.

Kedua negara Asia Tenggara ini berselisih mengenai klaim wilayah di sekitar Provinsi Preah Vihear milik Kamboja dan Provinsi Ubon Ratchathani di Thailand. Ketegangan terbaru dipicu oleh insiden pada 28 Mei ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam insiden perbatasan.

x|close