Ntvnews.id, Istanbul - Pemerintah Singapura menyatakan bahwa mereka “siap secara prinsip” untuk memberikan pengakuan terhadap Negara Palestina, dengan pertimbangan bahwa langkah tersebut dapat mendukung terciptanya perdamaian serta mewujudkan solusi dua negara. Kamis, 31 Juli 2025.
"Singapura telah secara konsisten mendukung hak rakyat Palestina atas tanah airnya berdasarkan solusi dua negara yang dirundingkan, konsisten dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB terkait," ujar Deputi Sekretaris Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Singapura, saat menyampaikan pernyataan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Palestina di New York.
Ia menyatakan bahwa Singapura percaya bahwa pendekatan tersebut merupakan satu-satunya jalan untuk mengakhiri konflik panjang secara menyeluruh, adil, dan berkelanjutan.
Baca Juga: Singapura Siap Akui Kedaulatan Negara Palestina
"Untuk itu, kami menyatakan siap secara prinsip untuk mengakui Negara Palestina," kata Cheok.
Lebih lanjut, Cheok menyampaikan bahwa Singapura ingin terlibat dalam upaya membangun kembali wilayah Jalur Gaza setelah tercapainya gencatan senjata permanen.
Singapura juga tengah mempertimbangkan untuk mengirimkan tim medis ke Jalur Gaza guna membantu proses pemulihan para warga Palestina yang terdampak agresi militer Israel.
"Kami menyerukan otoritas Israel supaya segera mengakhiri semua pembatasan pengiriman bantuan kemanusiaan yang sangat mendesak diperlukan," ungkap pejabat dari Kemlu Singapura tersebut.
Baca Juga: Singapura Dominasi Investasi Asing ke RI pada Semester I 2025
Cheok turut mendorong agar pihak Palestina dan Israel kembali memulai proses perundingan demi mencapai perdamaian.
Sementara itu, di tengah seruan masyarakat internasional untuk menghentikan konflik, militer Israel terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza yang telah menyebabkan lebih dari 60.000 korban jiwa sejak Oktober 2023.
Serangan udara besar-besaran dari Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, sementara blokade dan pembatasan distribusi bantuan yang dilakukan oleh Israel menyebabkan krisis pangan dan kematian akibat kelaparan.
Baca Juga: PM Kanada Nyatakan Akan Akui Negara Palestina pada September Mendatang
(Sumber: Antara)