China Hadiri Pertemuan Komite Perbatasan Kamboja–Thailand di Malaysia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Agu 2025, 14:35
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun (ANTARA)

Ntvnews.id,

 Jakarta - Delegasi dari China turut hadir dalam pertemuan Komite Perbatasan Umum (General Border Committee/GBC) antara Kamboja dan Thailand yang digelar di Malaysia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam pernyataan resminya di Beijing pada Selasa (5-8-2025), menyampaikan, "Sesuai keinginan Kamboja dan Thailand, China telah secara aktif menjaga komunikasi yang erat dengan kedua negara, Malaysia, dan negara-negara kawasan lainnya untuk memperkuat gencatan senjata, mendorong komunikasi dan dialog, serta membantu meredakan situasi."

Dialog antara Kamboja dan Thailand dimulai pada Senin 4 Agustus 2025 sebagai kelanjutan dari kesepakatan gencatan senjata yang dicapai pada pekan sebelumnya dengan bantuan mediasi dari Malaysia. Pertemuan berlangsung selama tiga hari, dari 4 hingga 6 Agustus 2025, dengan agenda menyusun rencana kerja dan agenda untuk pertemuan tingkat menteri pertahanan yang dijadwalkan pada Kamis 7 Agustus 2025.

Guo Jiakun juga menegaskan komitmen negaranya dalam mendukung peran ASEAN dalam meredakan konflik. "China akan terus mendukung ASEAN dalam mendorong perundingan perdamaian, menegakkan posisi yang adil dan setara, dan memainkan peran konstruktif dengan caranya sendiri untuk pemulihan hubungan Kamboja-Thailand," katanya.

Sebelumnya, China juga telah menginisiasi pertemuan informal yang diadakan di Shanghai pada Rabu (30/7), yang melibatkan perwakilan dari China, Kamboja, dan Thailand. Guo menyampaikan bahwa sejak pertemuan tersebut, situasi di lapangan mulai membaik. "Tidak ada pertempuran di sepanjang perbatasan Kamboja-Thailand, situasi di lapangan telah mereda dan gencatan senjata telah dilaksanakan secara bertahap oleh Kamboja dan Thailand sejak konsultasi informal tersebut," lanjutnya.

Guo juga menjelaskan bahwa Malaysia, sebagai ketua bergilir ASEAN, berperan aktif dalam mendorong pertemuan GBC antara kedua negara tersebut. Menurutnya, "Di bawah koordinasi aktif Malaysia, ketua bergilir ASEAN, kedua negara mengadakan pertemuan GBC untuk melakukan komunikasi bertingkat melalui berbagai cara dalam mengembangkan mekanisme pemantauan gencatan senjata yang terperinci dan kondusif."

Ia juga menyampaikan apresiasi atas proses yang tengah berlangsung. "GBC berupaya untuk mengakhiri pertempuran secara efektif dan berkelanjutan. China mengapresiasi dan menyambut baik hal tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Malaysia, Khaled Nordin, mengonfirmasi bahwa delegasi dari Amerika Serikat dan China hadir dalam kapasitas sebagai pengamat. Angkatan Bersenjata Malaysia sendiri mengungkapkan bahwa mereka memfasilitasi forum ini karena Malaysia, sebagai ketua sementara ASEAN, dianggap memiliki posisi netral dalam konflik yang terjadi.

Sebelumnya, ketegangan di perbatasan Kamboja dan Thailand telah memanas menjadi konflik bersenjata pada 24 Juli. Insiden bentrokan bersenjata di wilayah perbatasan ini mengakibatkan baku tembak yang telah menewaskan sedikitnya 30 orang.

Sumber: ANTARA

x|close