Kamboja Minta Bantuan Malaysia untuk Bebaskan 20 Tentara yang Ditahan di Thailand

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Jul 2025, 20:30
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Pasukan di perbatasan Thailand-Kamboja. Kamis, 31 Juli 2025. Ilustrasi - Pasukan di perbatasan Thailand-Kamboja. Kamis, 31 Juli 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Ankara - Pemerintah Kamboja meminta Malaysia untuk turut campur tangan dalam upaya pembebasan sekitar 20 personel militernya yang saat ini masih ditahan oleh militer Thailand.

Permintaan tersebut disampaikan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja kepada pihak Malaysia, yang saat ini berperan sebagai koordinator sekaligus pemantau gencatan senjata antara kedua negara. Malaysia diminta untuk mendesak Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Thailand agar memfasilitasi pembebasan para tentara tersebut.

Hal ini diungkapkan secara langsung oleh Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, melalui pernyataan yang diunggah di akun media sosialnya pada Kamis, 31 Juli 2025.

Baca Juga: 20 Tentara Kamboja Masih Ditawan Thailand

Pada hari Senin, 25 Juli 2025, Thailand dan Kamboja telah menyepakati pelaksanaan gencatan senjata tanpa syarat dalam sebuah pertemuan yang diselenggarakan di Malaysia. Kesepakatan ini dianggap sebagai terobosan penting dalam meredakan konflik bersenjata yang berlangsung selama lima hari di wilayah perbatasan, yang telah menewaskan puluhan orang dan menyebabkan puluhan ribu penduduk dari kedua negara mengungsi.

Hun Manet menyampaikan harapannya agar militer Thailand segera memulangkan seluruh personel militer Kamboja yang saat ini berada dalam pengawasan mereka, seiring dengan berlangsungnya hari ketiga gencatan senjata.

Ia juga menyatakan bahwa militer Kamboja telah menjalin komunikasi dengan pihak militer Thailand guna mendorong pembebasan segera terhadap personel yang ditahan.

Baca Juga: 20 Tentara Kamboja Masih Ditawan Thailand

“Keselamatan angkatan bersenjata negara, serta warga sipil yang tinggal di wilayah terdampak, telah menjadi prioritas tertinggi bagi pemerintah,” ujar Hun Manet.

Ia menambahkan bahwa pemerintah Kamboja telah bekerja keras tanpa henti untuk segera mewujudkan kesepakatan gencatan senjata.

Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Letjen Maly Socheata, menyampaikan bahwa sejauh ini Kamboja baru menerima jenazah satu dari total 21 tentara yang ditahan oleh pihak Thailand selama konflik perbatasan berlangsung.

“Sementara 20 orang lainnya masih ditahan oleh Thailand,” imbuhnya.

Baca Juga: Kamboja Bantah Tuduhan Pelanggaran Gencatan Senjata oleh Militer Thailand

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja dalam beberapa pekan terakhir meningkat tajam, dan memuncak dalam bentuk serangan udara lintas batas serta tembakan roket pada pekan lalu, yang menyebabkan jatuhnya banyak korban, termasuk dari kalangan militer.

(Sumber : Antara)

x|close