Ntvnews.id,
Rangkaian perundingan ini akan berlangsung hingga Rabu, 6 Agustus 2025, dengan agenda utama menyusun kerangka kerja serta agenda resmi untuk pertemuan antar-menteri pertahanan kedua negara yang dijadwalkan pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan Malaysia Khaled Nordin menyampaikan bahwa “perwakilan dari AS dan China diperkirakan akan bergabung sebagai pengamat dalam pertemuan tersebut.”
Dialog ini merupakan bagian dari kesepakatan yang dihasilkan saat para pemimpin Kamboja dan Thailand bertemu di Malaysia pada Senin sebelumnya, di mana mereka menandatangani perjanjian gencatan senjata sebagai upaya meredakan ketegangan.
Konflik perbatasan yang telah berlangsung sejak Mei itu diketahui telah merenggut lebih dari 30 korban jiwa serta menyebabkan ratusan ribu orang terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu, 2 Agustus 2025, Angkatan Bersenjata Malaysia menyatakan bahwa pihaknya memfasilitasi pertemuan ini karena posisi Malaysia sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“Malaysia, yang saat ini menjabat sebagai ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), dianggap sebagai tempat yang netral," tegas mereka.
(Sumber: Antara)