Masih Lanjut, Kamboja-Thailand Bahas Isu Perbatasan Pekan Depan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Agu 2025, 10:30
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Ramses Manurung
Editor
Bagikan
PM Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan kesepakatan damai Pejabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Putrajaya, Malaysia, Senin, 29 Juli 2025. /ANTARA/HO-Telegram Anwar Ibrahim PM Malaysia Anwar Ibrahim menyaksikan kesepakatan damai Pejabat Perdana Menteri Thailand Phumtham Wechayachai dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Putrajaya, Malaysia, Senin, 29 Juli 2025. /ANTARA/HO-Telegram Anwar Ibrahim (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kamboja menyatakan dukungannya terhadap usulan Thailand untuk menggelar pembicaraan mengenai masalah perbatasan yang akan dilangsungkan di Kuala Lumpur, Malaysia, pekan depan. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja.

“Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menegaskan bahwa Kamboja menyambut baik usulan Thailand untuk menyelenggarakan pertemuan Komite Perbatasan Umum (General Border Committee/GBC) di Kuala Lumpur. Kami meyakini pertemuan ini akan berlangsung secara konstruktif dan menghasilkan solusi yang bermanfaat,” ujar juru bicara tersebut, yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Kamboja, dalam keterangan persnya.

Dilansir dari CNA, Sabtu, 2 Agustus 2025, Socheata menyampaikan bahwa Menteri Pertahanan Kamboja, Tea Seiha, dan Wakil Menteri Pertahanan Thailand, Nattaphon Narkphanit, dijadwalkan hadir dalam pertemuan tersebut.

Baca Juga: 20 Tentara Kamboja Masih Ditawan Thailand

Sementara itu, melalui unggahan media sosial pada Kamis, 31 Juli 2025, kantor juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand mengumumkan bahwa Wakil Menteri Nattaphon Narkphanit telah merespons secara resmi "undangan Kamboja" untuk menghadiri pertemuan GBC khusus tersebut.

Dalam responsnya, Nattaphon mengungkapkan apresiasinya atas kesempatan untuk berpartisipasi dan menegaskan komitmen kedua pihak dalam meredakan ketegangan serta menyelesaikan isu-isu perbatasan melalui pendekatan damai dan konstruktif.

Sebelumnya, pada 24 Juli sempat terjadi bentrokan bersenjata antara militer Kamboja dan Thailand di wilayah perbatasan yang masih menjadi sengketa. Kedua negara kemudian sepakat untuk memberlakukan gencatan senjata yang mulai berlaku pada 28 Juli tepat tengah malam waktu setempat.

x|close