Menilik Alasan Israel Sangat Ingin Kuasai Masjid Al Aqsa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Agu 2025, 08:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Pemandangan Masjid Al Aqsa dan bentangan kota Yerusalem. ANTARA/Anadolu/aa. Ilustrasi - Pemandangan Masjid Al Aqsa dan bentangan kota Yerusalem. ANTARA/Anadolu/aa. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Masjid Al Aqsa yang terletak di Yerusalem telah lama menjadi tempat suci bagi umat Islam. Namun, kawasan tersebut juga dianggap suci oleh tiga agama besar: Islam, Kristen, dan Yahudi. Meskipun terdapat masjid di kompleks tersebut, warga Yahudi Israel kerap berusaha mengunjungi dan masuk ke area itu.

Beberapa dari mereka bahkan datang dengan sikap yang provokatif dan beribadah di sana, seperti yang dilakukan oleh Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir. Ia secara terbuka mendatangi kompleks Al Aqsa dan mengajak warga Yahudi lainnya untuk datang dan beribadah di lokasi tersebut. Kunjungannya terjadi bertepatan dengan Hari Paskah, yang pada tahun lalu bersamaan dengan bulan Ramadan.

Baca Juga: Indonesia Kecam Keras Aksi Penyerbuan Masjid Al-Aqsa oleh Israel

"Temple Mount adalah tempat paling sakral bagi orang Israel, dan kami menjunjung tinggi kebebasan beragama bagi Muslim dan Kristen," ujar Ben Gvir, menggunakan sebutan Temple Mount yang merujuk pada kompleks Al Aqsa dalam istilah Yahudi.

Motif Kuasai Al Aqsa

Kunjungan pejabat setingkat menteri ke kawasan Al Aqsa ini dinilai sebagai langkah provokatif yang diduga merupakan bagian dari upaya untuk menguasai situs suci tersebut. Bagi penganut Yahudi, sebagaimana dikutip dari Middle East Eye, pengambilalihan Al Aqsa atau Temple Mount menurut mereka memiliki makna simbolis besar, yakni sebagai pertanda akhir zaman sebagaimana tertulis dalam kitab suci mereka.

Dengan menguasai Al Aqsa dari umat Islam, kaum Yahudi menganggap itu sebagai bentuk deklarasi kemenangan keagamaan. Temple Mount dianggap sebagai lokasi paling suci dalam tradisi Yudaisme. Mereka meyakini bahwa dua kuil penting dalam sejarah bangsa Yahudi pernah berdiri di sana pada masa Kekaisaran Romawi.

Kaum Yahudi percaya bahwa Masjid Al Aqsa, yang dibangun pada masa kejayaan Islam, berdiri tepat di atas sisa-sisa kuil suci mereka. Satu-satunya bagian yang tersisa dari Kuil Kedua adalah Tembok Barat, yang kini menjadi tempat ibadah utama umat Yahudi.

Menteri Israel Klaim Al Aqsa Miliknya, Sebut Bakal Lakukan Hal Mengerikan Ini

Berdasarkan keyakinan tersebut, ada pandangan di kalangan Yahudi bahwa beribadah di Temple Mount dan membangun kembali Kuil Ketiga di area itu akan menandai datangnya Mesias dan tibanya Hari Penghakiman.

Namun, pandangan dan tindakan seperti ini kerap memicu konflik dan kekerasan. Beberapa warga Yahudi bahkan menyerbu masuk ke area masjid dan melakukan penyerangan. Selain itu, upaya penggalian terowongan di bawah kompleks masjid yang sudah dilakukan sejak tahun 1087 juga dipandang sebagai bagian dari rencana pengambilalihan.

Padahal, sejak 1967, status Masjid Al Aqsa telah ditetapkan sebagai status quo yang bahkan diakui oleh Israel sendiri. Artinya, kendali atas masjid tersebut sepenuhnya berada di tangan umat Islam.

x|close