Trump Tegaskan Tak Ada Kesepakatan Akhiri Perang Rusia–Ukraina Tanpa Restu AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Des 2025, 07:05
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA/Anadolu/py) Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA/Anadolu/py) (Antara)

Ntvnews.id, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa tidak akan ada perjanjian untuk mengakhiri konflik RusiaUkraina tanpa persetujuan dari Washington. Pernyataan tersebut disampaikannya menjelang rencana pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Florida.

“Dia (Zelensky) tidak memiliki apa pun sampai saya menyetujuinya,” ujar Trump kepada Politico.

Dilansir dari AFP, Senin, 29 Desember 2025, Trump menyampaikan harapannya agar pertemuan itu dapat berlangsung secara konstruktif. “Kita akan lihat apa yang dia miliki. Saya pikir pembicaraan dengannya akan berjalan dengan baik,” katanya.

Trump juga mengungkapkan sikap optimistis terhadap jalur diplomasi yang dijalin secara paralel dengan Moskow. Ia menyebut pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin akan “berjalan dengan baik” dan berharap dapat segera berbicara langsung dengan pemimpin Rusia tersebut.

Baca Juga: Ucapan Natal Trump Diselipi Ujaran Kebencian

Sebelumnya, Zelensky telah mengonfirmasi rencana pertemuannya dengan Trump untuk membahas rancangan peta jalan guna mengakhiri perang. Pembahasan itu mencakup usulan jaminan keamanan bagi Ukraina serta pengaturan ekonomi pascakonflik. Kepada Axios, Zelensky menyatakan tujuan utama pertemuan adalah mencapai kesepakatan mengenai kerangka kerja dan jadwal penyelesaian konflik.

Zelensky menilai proses perundingan telah memasuki “tingkat selanjutnya”, sehingga keputusan penting kini membutuhkan keterlibatan langsung para kepala negara demi mempercepat hasil.

Presiden AS Donald Trump (kiri) menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat 18 Agustus 2025. ANTARA/Xinhua/Hu Yousong/aa. <b>(Antara)</b> Presiden AS Donald Trump (kiri) menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat 18 Agustus 2025. ANTARA/Xinhua/Hu Yousong/aa. (Antara)

Pemerintah Ukraina secara konsisten menegaskan bahwa setiap kesepakatan harus memuat jaminan keamanan yang kredibel dan tidak mengakui perubahan batas wilayah secara sepihak.

Di sisi lain, Kremlin menyatakan bahwa Moskow dan Washington telah sepakat untuk terus menjaga dialog terkait kemungkinan penyelesaian perang. Pernyataan tersebut menunjukkan berlanjutnya jalur komunikasi Rusia–AS di tengah meningkatnya upaya diplomatik dari berbagai pihak.

Perang Rusia–Ukraina yang pecah pada 2022 telah memicu ketegangan geopolitik global, sanksi internasional, serta dampak ekonomi yang luas. Dalam beberapa bulan terakhir, intensitas diplomasi kian meningkat seiring dorongan untuk menemukan formula perdamaian yang dapat diterima semua pihak, dengan Amerika Serikat dipandang sebagai aktor kunci dalam menentukan arah negosiasi.

x|close