Ntvnews.id, Washington D.C - Donald Trump menyelipkan kritik politik terhadap kubu oposisi saat menyampaikan ucapan selamat Natal. Dalam pesan tersebut, Trump menyebut Partai Demokrat dengan istilah “sampah kiri radikal” di tengah perayaan Natal.
Pernyataan itu disampaikan Trump melalui platform media sosial miliknya, Truth Social. Ia mengawali unggahannya dengan mengucapkan selamat Natal kepada semua orang.
"Selamat Natal untuk semua, termasuk Sampah Kiri Radikal yang melakukan segala upaya untuk menghancurkan Negara kita, tetapi gagal total," kata Trump di platform Truth Social miliknya sebagaimana dilansir AFP, Jumat, 26 Desember 2025.
Baca Juga: Trump Kembali Ungkap Keinginan Caplok Greenland
Presiden Amerika Serikat itu juga mengklaim bahwa negaranya mengalami berbagai kemajuan di bawah kepemimpinannya. Trump menyoroti penurunan tingkat kejahatan serta kondisi ekonomi yang menurutnya semakin kuat.
"Kita tidak lagi memiliki perbatasan terbuka, pria dalam olahraga wanita, transgender untuk semua orang, atau penegakan hukum yang lemah. Yang kita miliki adalah pasar saham dan dana pensiun 401K yang mencetak rekor, angka kejahatan terendah dalam beberapa dekade, tidak ada inflasi, dan kemarin, PDB (Produk Domestik Bruto) 4,3%, dua poin lebih baik dari yang diperkirakan," ucapnya.
Trump Balas Kritik Demokrat
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. (Foto: Reuters)
Lebih jauh, Trump kembali melontarkan kecaman kepada pihak oposisi yang sebelumnya mengkritik pemerintahannya, khususnya terkait penanganan biaya hidup.
Kritik tersebut muncul sehari setelah data Departemen Perdagangan menunjukkan ekonomi AS tumbuh 4,3 persen pada kuartal ketiga, yang merupakan capaian PDB tertinggi dalam dua tahun terakhir. Namun, laporan yang sama juga mencatat indeks harga pembelian domestik naik 3,4 persen, lebih tinggi dibandingkan inflasi 2,0 persen pada kuartal kedua.
Menjelang Natal, Partai Demokrat juga mengkritik Departemen Kehakiman terkait lambannya publikasi serta banyaknya penyuntingan terhadap ribuan dokumen penyelidikan kasus kejahatan seksual Jeffrey Epstein, yang diketahui pernah memiliki hubungan pertemanan dengan Trump.
Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA/Anadolu/py) (Antara)