Zelensky Paparkan Rencana Damai Ukraina-AS, Berisi 20 Poin dan Tunggu Respons Rusia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Des 2025, 09:13
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Arsip foto - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Arsip foto - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (ANTARA)

Ntvnews.id, Kyiv - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky membeberkan detail terbaru dari rencana perdamaian yang diprakarsai Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri konflik di Ukraina. Ia menyampaikan bahwa rencana tersebut telah disepakati oleh tim perunding dari Kyiv dan Washington, lalu diserahkan kepada Moskow untuk memperoleh tanggapan resmi.

Dilansir dari AFP, Jumat, 26 Desember 2025, dokumen itu nantinya akan dilengkapi dengan perjanjian bilateral tambahan antara AS dan Ukraina yang mencakup aspek keamanan serta rekonstruksi. Meski Zelensky tidak membuka draf resmi dokumen tersebut ke publik, ia menjelaskan substansi rencana damai itu secara rinci satu per satu dalam sesi pengarahan kepada wartawan.

Dalam pemaparannya, Zelensky menguraikan 20 poin utama yang menjadi inti proposal perdamaian tersebut. Salah satunya menegaskan kembali kedaulatan Ukraina. 

Baca Juga: Serangan Besar-besaran Rusia Hantam Situs Energi Ukraina Jelang Natal

"Kami menyatakan bahwa Ukraina adalah negara berdaulat, dan semua penandatangan perjanjian ini menegaskan hal ini melalui tanda tangan mereka." ujarnya.

Rencana itu juga memuat kesepakatan non-agresi tanpa syarat antara Rusia dan Ukraina, lengkap dengan mekanisme pemantauan jangka panjang yang akan mengawasi garis kontak menggunakan teknologi tanpa awak berbasis ruang angkasa. Selain itu, Ukraina disebut akan memperoleh jaminan keamanan yang kuat, dengan kekuatan Angkatan Bersenjata tetap berada pada angka 800.000 personel di masa damai.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.  <b>(ANTARA)</b> Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (ANTARA)

Zelensky menjelaskan bahwa Amerika Serikat, NATO, serta negara-negara Eropa penandatangan akan memberikan jaminan keamanan yang mencerminkan Pasal 5. Dalam skema tersebut, sanksi global terhadap Rusia akan diberlakukan kembali apabila terjadi agresi terhadap Ukraina, sementara jaminan itu gugur jika Ukraina menyerang Rusia tanpa provokasi.

Proposal damai ini juga mencakup komitmen Rusia untuk meresmikan kebijakan non-agresi terhadap Ukraina dan Eropa, serta membuka jalan bagi keanggotaan Ukraina di Uni Eropa dalam jangka waktu tertentu. Di sisi ekonomi, paket pembangunan global akan disiapkan untuk mendorong pemulihan Ukraina, termasuk pembentukan Dana Pembangunan Ukraina, investasi infrastruktur, rekonstruksi wilayah terdampak perang, hingga pengelolaan sumber daya alam.

Baca Juga: Rusia Luncurkan Serangan Rudal Mematikan ke Ukraina

Lebih lanjut, rencana tersebut mengatur pembentukan dana hingga USD 200 miliar dari AS dan negara-negara Eropa untuk mendukung pemulihan ekonomi, rekonstruksi pascaperang, serta penanganan isu kemanusiaan. Ukraina juga menegaskan kembali posisinya sebagai negara non-nuklir dan mengusulkan pengoperasian bersama Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia oleh Ukraina, AS, dan Rusia.

Dalam aspek teritorial, garis penempatan pasukan di wilayah Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson pada saat perjanjian ditandatangani akan diakui sebagai garis kontak de facto. Rusia juga diwajibkan menarik pasukannya dari sejumlah wilayah agar perjanjian dapat berlaku efektif.

Proposal ini turut mengatur pertukaran seluruh tawanan perang, pemulangan warga sipil dan sandera, penyelesaian masalah kemanusiaan, hingga penyelenggaraan pemilihan umum di Ukraina sesegera mungkin setelah perjanjian disahkan. Zelensky menegaskan bahwa kesepakatan tersebut bersifat mengikat secara hukum dan akan diawasi oleh Dewan Perdamaian yang dipimpin Presiden Trump, dengan sanksi tegas bagi pihak yang melanggar.

Sebagai penutup, Zelensky menyatakan bahwa apabila seluruh pihak menyetujui perjanjian ini, maka gencatan senjata penuh akan segera diberlakukan, membuka peluang berakhirnya perang yang telah berlangsung lama di Ukraina.

x|close