AS Coret Afrika Selatan dari Pertemuan G20, Picu Polemik Internasional

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Des 2025, 23:30
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Presiden RI Prabowo Subianto berjabat tangan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Presiden RI Prabowo Subianto berjabat tangan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dalam kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Keputusan Amerika Serikat untuk tidak mengundang Afrika Selatan dalam pertemuan G20 pertama di bawah kepemimpinan Washington memicu polemik dan reaksi luas di ruang publik internasional. Hal tersebut disampaikan oleh sherpa G20 Rusia, Svetlana Lukash, dalam keterangannya kepada RIA Novosti pada Kamis, 25 Desember 2025.

“Memang, Afrika Selatan tidak diundang tahun ini bukan hanya untuk menghadiri KTT, tetapi juga untuk berpartisipasi dalam rangkaian kerja G20. Isu ini cukup menggema,” kata Lukash.

Pada 15–16 Desember lalu, Amerika Serikat menjadi tuan rumah pertemuan perdana para perwakilan negara G20 di bawah kepemimpinan kepresidenan AS yang baru diluncurkan. Dalam agenda ke depan, Washington juga berencana menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) para pemimpin G20 di Miami pada Desember 2026.

Sikap AS terhadap Afrika Selatan sebelumnya telah disampaikan secara terbuka oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio. Pada 3 Desember, Rubio menyatakan bahwa Washington tidak akan mengundang Afrika Selatan dalam pertemuan-pertemuan G20 selama periode kepemimpinan AS.

Rubio menuding Afrika Selatan melakukan tindakan rasis terhadap warga Afrikaner, yakni kelompok etnis keturunan Belanda yang tinggal di negara tersebut.

Selain itu, Menlu AS juga menilai bahwa selama memegang kepemimpinan G20, Afrika Selatan dinilai lebih memprioritaskan isu perubahan iklim, keragaman, inklusivitas, serta ketergantungan Afrika terhadap bantuan asing. Menurut Rubio, fokus tersebut dianggap mengabaikan permintaan dan sudut pandang Amerika Serikat dalam forum G20.

Keputusan Washington tersebut pun menimbulkan perdebatan di kalangan internasional, mengingat posisi Afrika Selatan sebagai salah satu negara kunci di kawasan Afrika dan anggota tetap G20.

(Sumber: Antara)

x|close