Ntvnews.id, Kyiv - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa proposal yang tengah dirundingkan bersama pejabat Amerika Serikat untuk mengakhiri perang akibat invasi Rusia yang telah berlangsung hampir empat tahun berpotensi diselesaikan dalam beberapa hari ke depan.
Setelah rampung, para utusan Amerika Serikat dijadwalkan akan menyampaikan proposal tersebut kepada Rusia, sebelum kemungkinan digelarnya pertemuan lanjutan di Amerika Serikat.
Zelensky mengungkapkan bahwa draf rencana perdamaian yang dibahas bersama Amerika Serikat dalam pertemuan di Berlin pada Senin lalu diakuinya tidak sempurna, namun menurutnya rencana itu sangat dapat dijalankan.
Baca Juga: Ukraina Siap Gelar Pemilu Jika AS ...
Meski demikian, ia menekankan masih adanya sejumlah persoalan mendasar yang belum menemukan titik temu, terutama menyangkut masa depan wilayah Ukraina yang saat ini berada di bawah pendudukan pasukan Rusia.
Inisiatif perdamaian yang dipimpin Amerika Serikat dinilai mulai memperlihatkan kemajuan, meskipun perhatian kini tertuju pada respons Moskow. Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan akan menentang beberapa poin dalam proposal yang dirumuskan oleh pejabat Amerika Serikat, Ukraina, dan negara-negara Eropa Barat, khususnya terkait jaminan keamanan pascaperang bagi Kyiv.
Zelensky mengatakan bahwa pasca perundingan di Berlin, pihaknya merasa sangat dekat dengan kesepakatan mengenai jaminan keamanan yang kuat. Seorang pejabat dari negara anggota NATO, yang enggan disebutkan namanya, menjelaskan bahwa rancangan jaminan keamanan tersebut berfokus pada dukungan Barat untuk mempertahankan dan memperkuat kemampuan militer Ukraina.
Ilustrasi Ukraina. (Antara)
“Eropa akan memimpin kekuatan multinasional dan multidomain untuk memperkuat pasukan tersebut serta mengamankan Ukraina dari darat, laut, dan udara, sementara Amerika Serikat akan memimpin mekanisme pemantauan dan verifikasi gencatan senjata dengan partisipasi internasional,” ujar pejabat itu, dikutip dari Korea Herald, Kamis, 18 Desember 2025.
Sementara itu, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa kembali menegaskan bahwa Rusia menginginkan perjanjian damai yang bersifat menyeluruh, bukan sekadar penghentian pertempuran sementara.
“Jika Ukraina mencari solusi sesaat yang tidak berkelanjutan, kami kecil kemungkinan siap berpartisipasi,” kata Peskov.
Baca Juga: NATO Tantang Putin Soal Perdamaian Ukraina
“Kami menginginkan perdamaian, bukan gencatan senjata yang memberi Ukraina waktu untuk bernapas dan bersiap melanjutkan perang. Kami ingin menghentikan perang ini, mencapai tujuan kami, mengamankan kepentingan kami, dan menjamin perdamaian di Eropa untuk masa depan,” tambahnya.
Pejabat Amerika Serikat pada Senin menyatakan bahwa Ukraina dan negara-negara Eropa telah menyepakati sekitar 90 persen dari rencana perdamaian yang dirancang Washington.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pun mengatakan, “Saya pikir kita kini lebih dekat dibandingkan sebelumnya” untuk mencapai penyelesaian damai.
Arsip foto - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. (ANTARA)