Ntvnews.id, Washington D.C - Dua tentara Amerika Serikat bersama seorang penerjemah sipil dilaporkan tewas dalam sebuah serangan di Suriah. Presiden AS Donald Trump menyatakan pemerintahannya akan mengambil langkah pembalasan yang tegas atas insiden tersebut.
Dilansir dari CNN Internasional, Senin, 15 Desember 2025, serangan itu terjadi pada Sabtu, 13 Desember 2025. Total tiga orang dinyatakan meninggal dunia, sementara tiga lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Komando Pusat AS dan Departemen Pertahanan menyebutkan bahwa pelaku penyerangan adalah seorang penembak dari kelompok ISIS. Menanggapi hal ini, Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan tinggal diam.
"Kami akan membalas," ujar Trump kepada para wartawan di Gedung Putih.
Baca Juga: Presiden Kolombia Balik Serang Trump: Sepertinya Dia Ditipu Para Penasihatnya
Ia menyampaikan bahwa bangsa AS tengah berduka atas "kehilangan tiga patriot Amerika yang hebat" serta menyampaikan doa bagi tiga korban luka yang disebutnya "tampaknya dalam keadaan cukup baik."
Trump juga menyinggung kerja sama militer antara Amerika Serikat dan pasukan Suriah. "Suriah, omong-omong, ikut berperang bersama kita," katanya, seraya menambahkan bahwa presiden baru Suriah disebutnya "sangat terpukul oleh apa yang terjadi."
Sementara itu, Kantor Gubernur Iowa Kim Reynolds mengungkapkan dalam pernyataan pada Sabtu malam bahwa para tentara yang tewas merupakan anggota Garda Nasional negara bagian tersebut.
Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA)
Disebutkan pula bahwa identitas para korban akan diumumkan pada Minggu pukul 17.00 waktu setempat. Selain itu, tiga anggota Garda Nasional Iowa lainnya mengalami luka-luka, dengan dua di antaranya segera dievakuasi ke fasilitas medis.
"Hati kami berat hari ini, dan doa serta belasungkawa terdalam kami bersama keluarga dan orang-orang terkasih dari prajurit kami yang gugur dalam tugas," kata Reynolds. "Saya meminta agar semua warga Iowa bersatu dalam mendukung mereka dan mendoakan mereka selama masa yang sangat sulit ini."
Baca Juga: Thailand Tolak Mentah-mentah Ancaman Trump
Tak lama setelah memberikan pernyataan kepada wartawan, Trump kembali menegaskan ancaman pembalasan melalui unggahan di media sosial. Ia menyebut peristiwa tersebut sebagai "serangan ISIS terhadap AS, dan Suriah."
"Akan ada pembalasan yang sangat serius," tulis Trump.
Hingga kini, ISIS belum secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Dari pihak Suriah, Menteri Luar Negeri Asaad al-Shaibani mengecam serangan itu pada Sabtu.
"Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para korban dan kepada pemerintah serta rakyat AS, dan kami berharap para korban luka segera pulih," tulis al-Shaibani melalui akun X.
Arsip - Presiden AS Donald Trump berbicara kepada wartawan saat perjalanan ke Tokyo di pesawat Air Force One, Senin 27 Oktober 2025. ANTARA FOTO/REUTERS/Evelyn Hockstein/agr (Antara)