Ntvnews.id, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan dirinya tidak membutuhkan persetujuan Kongres untuk melancarkan operasi darat terhadap Venezuela. Pernyataan ini disampaikan di tengah kritik bahwa ia telah melampaui kewenangan konstitusional melalui serangan di laut.
Saat ditanya seorang reporter apakah ia akan meminta otorisasi dari anggota parlemen AS untuk menyerang kartel narkoba di wilayah darat negara Amerika Latin tersebut, Trump mengatakan hal itu tidak menjadi masalah baginya. Namun, ia juga menyampaikan kekhawatiran bahwa para politisi kerap “bocor seperti saringan”.
"Saya tidak keberatan memberi tahu mereka, tetapi Anda tahu, itu bukan masalah besar. Saya tidak perlu memberi tahu mereka," kata Trump di Ruang Oval, seperti dikutip Channel News Asia, Sabtu, 20 Desember 2025.
Baca Juga: Kepala Staf Gedung Putih Sebut Trump Tercantum dalam Arsip Epstein, Apa Itu?
Amerika Serikat diketahui telah melancarkan sejumlah serangan udara sejak September terhadap kapal-kapal yang diduga terlibat perdagangan narkoba di kawasan Karibia dan Pasifik. Operasi tersebut dilaporkan menewaskan sedikitnya 99 orang dan memicu perdebatan tajam terkait legalitas tindakan militer itu.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuding kampanye militer AS tersebut bertujuan menjatuhkan pemerintahannya, bukan semata-mata memberantas perdagangan narkoba sebagaimana yang diklaim Washington.
Arsip foto - Presiden AS Donald Trump. ANTARA/Anadolu/pri. (Antara)
Berdasarkan Konstitusi AS, meskipun presiden menjabat sebagai panglima tertinggi angkatan bersenjata, kewenangan untuk secara resmi menyatakan perang berada di tangan Kongres. Isu ini disorot tidak hanya oleh oposisi Demokrat, tetapi juga oleh sejumlah legislator dari partai Trump sendiri, meski mayoritas Partai Republik tetap memberikan dukungan.
"Presiden gagal menunjukkan wewenang yang diperlukan berdasarkan hukum AS atau internasional untuk melakukan serangan militer mematikan terhadap kapal-kapal ini," ujar anggota DPR dari Partai Demokrat, Gregory Meeks, dalam perdebatan di DPR.
Baca Juga: Trump Gugat BBC Terkait Penyuntingan Pidato 6 Januari, Tuntut Ganti Rugi $5 Miliar
"Tidak ada yang dapat secara kredibel mengklaim bahwa kapal-kapal ini, dalam beberapa kasus bahkan tidak berlayar ke Amerika Serikat dan berada ribuan mil dari wilayah AS, menimbulkan ancaman langsung terhadap rakyat Amerika yang membenarkan penggunaan kekuatan militer," kata Meeks.
Sejumlah pakar menilai Trump memang dapat memerintahkan serangan militer terbatas ke Venezuela tanpa persetujuan Kongres, namun kewenangan itu bersifat sementara dan hanya dapat dibenarkan jika dikemas sebagai tindakan defensif atau dengan cakupan yang sangat terbatas.
Sebagai catatan, pascaserangan 11 September di AS, Kongres pernah mengesahkan penggunaan kekuatan militer untuk perang di Afghanistan dan Irak, yang kemudian juga dijadikan dasar hukum bagi operasi kontra-terorisme di negara lain.
Arsip - Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (ANTARA/Anadolu/py) (Antara)