Ntvnews.id, Ankara - Jumlah pengungsi Suriah di Turki yang telah kembali ke negaranya mencapai 580.000 orang, menurut Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
"Tindakan agresif Israel terhadap Suriah saat ini menjadi hambatan terbesar bagi keamanan dan stabilitas jangka panjang di negara itu," kata Erdogan sebagaimana dilansir dari Anadolu, Kamis, 18 Desember 2025.
Pada April lalu, Erdogan menyebut bahwa Turki menampung lebih dari 4 juta pengungsi, dengan 2,7 juta di antaranya berada di bawah perlindungan sementara.
Baca Juga: Rival Utama Erdogan Terancam 2.000 Tahun Penjara
Berdasarkan data resmi migrasi Turki, saat ini terdapat lebih dari 2,3 juta warga Suriah yang masih berada di negara tersebut.
Pada akhir Oktober, pemerintah Turki menunjuk Wakil Menteri Luar Negeri Nuh Yilmaz sebagai duta besar untuk Suriah, menjadi yang pertama sejak 2012. Konsulat Jenderal Turki di Aleppo juga kembali dibuka.
Ilustrasi - Rakyat Suriah menyambut tumbangnya rezim Assad. (Antara)
Harian Milliyet melaporkan awal Desember bahwa Kedutaan Besar Suriah di Ankara dan Konsulat Jenderal Suriah di Gaziantep tengah dipersiapkan untuk dibuka kembali.
Kelompok bersenjata Suriah berhasil merebut ibu kota Damaskus pada 8 Desember 2024. Presiden Bashar al-Assad kemudian mengundurkan diri dan meninggalkan negara itu.
Pada Januari, Ahmed Sharaa, mantan komandan pemberontak, ditetapkan sebagai presiden sementara Suriah.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara pada pembukaan Forum Diplomasi Antalya keempat di Antalya, Türkiye pada 11 April 2025. ANTARA/Xinhua/Mustafa Kaya (Antara)