Ntvnews.id, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melaporkan sebanyak 35.477 personel TNI telah diterjunkan untuk mendukung penanganan bencana alam di berbagai wilayah Indonesia. Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Senin, 15 Desember 2025.
Dalam paparannya, Panglima TNI merinci kekuatan personel yang saat ini berada di lapangan. Dari jumlah tersebut, TNI Angkatan Darat mengerahkan 28.319 personel, termasuk kru darat dan kru helikopter.
TNI Angkatan Laut menurunkan 4.589 personel yang tersebar di tiga wilayah operasi, termasuk awak Kapal Perang Republik Indonesia (KRI). Sementara itu, TNI Angkatan Udara mengerahkan 2.569 personel, termasuk kru pesawat.
Selain itu, TNI juga mengerahkan Satgas Kesehatan sebanyak 321 personel yang disebar di sejumlah daerah terdampak bencana untuk memberikan layanan medis bagi korban.
Baca Juga: Pramono Dukung Hasil Kongres Istimewa Kaum Betawi Tahun 2025
“Baru saja kami tambahkan empat batalion, terdiri dari tiga batalion Zeni dan satu batalion Teritorial Pembangunan,” ujar Agus.
Empat batalion tambahan tersebut akan difokuskan pada pekerjaan fisik di lapangan, seperti pembangunan jembatan Bailey, pembersihan lumpur dan material kayu, serta pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap). TNI juga membantu kementerian dan lembaga lain, antara lain PLN, Pertamina, dan Kementerian PUPR.
Dari sisi alat utama sistem persenjataan (alutsista), Panglima TNI melaporkan 82 unit alutsista telah digelar untuk mendukung operasi kemanusiaan. Rinciannya, 26 unit pesawat, termasuk satu pesawat A400M yang baru dibeli, enam Hercules, dua CN295, tujuh Casa 212, serta dukungan pesawat dari BNPB.
Selain itu, 36 unit helikopter dikerahkan, terdiri dari Caracal, Super Puma, Bell 412, MI-17, Panther, Dauphin milik Basarnas, serta tambahan dari BNPB dan Kementerian Pertahanan. TNI AL juga mengoperasikan 20 unit KRI yang mendukung distribusi logistik dan mobilisasi pasukan.
Baca Juga: Prabowo: Jangan Jadikan Bencana sebagai Ajang Pencitran
Agus menegaskan, hingga saat ini TNI masih fokus pada distribusi logistik ke daerah-daerah yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Salah satunya di wilayah Blangkejeren, di mana pesawat Hercules melakukan airdrop 36 bundel logistik dengan total berat 5.760 kilogram. Sementara pesawat Casa juga menyalurkan bantuan tambahan menggunakan heli box.
“Total logistik yang telah diberangkatkan dari Posko Halim ke wilayah tersebut mencapai 495.276 kilogram,” ungkapnya.
Tak hanya personel dan alutsista, TNI juga telah menggelar 638 unit alat perlengkapan, termasuk 53 unit alat berat, 36 dapur lapangan, unit pemadam kebakaran, serta sistem pengolahan air bersih. Untuk mendukung komunikasi di daerah terdampak, 162 titik Starlink telah terpasang, sementara 50 set jembatan Bailey masih dalam proses pemasangan dan sebagian telah berfungsi.
Panglima TNI menegaskan, pengerahan besar-besaran ini merupakan bentuk komitmen TNI dalam mendukung pemerintah untuk memastikan keselamatan masyarakat serta mempercepat pemulihan di wilayah terdampak bencana.
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto (Istimewa)