Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Bidang Politik, Idrus Marham, memberikan penjelasan panjang lebar terkait isu yang beredar di media sosial mengenai Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) yang juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang disebut memberikan laporan keliru kepada Presiden mengenai kondisi listrik di Aceh Tamiang.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Seminar Reforma Agraria dan Keadilan Distribusi Tanah untuk Mewujudkan Asa Cita di DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat, 12 Desember 2025. Menanggapi pertanyaan terkait isu tersebut, Idrus menegaskan pentingnya memahami konteks sebelum menilai.
"Oh iya, jadi ya memang pertama di dalam merespons sesuatu itu kita harus dengan niat yang tulus. Dan cara pandang kita harus sinkron antara situasi normal dan tidak normal,” ujarnya membuka penjelasan.
Idrus menegaskan bahwa bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat merupakan kondisi yang jauh dari normal sehingga standar penanganan juga tidak dapat disamakan.
Baca Juga: AMPG Bantah Tuduhan Bahwa Bahlil Menyampaikan Data Keliru Soal Listrik Aceh Pulih 93 Persen
"Bencana yang terjadi di Sumatera di Aceh, kemudian Sumatera Utara, Sumatera Barat seterjadi bencana itu adalah situasinya tidak normal. Nah oleh karena itu sesuatu yang tidak normal itu jangan kita memaksakan diri melihat dalam perspektif yang normal,” jelasnya.
Ia menuturkan bahwa laporan-laporan yang diterima Bahlil dalam kondisi tersebut juga berlangsung dalam situasi serba terbatas.
"Apa yang disampaikan oleh Pak Bahlil dan sudah dijelaskan sedemikian rupa bahwa dalam hirukpikuk seperti itu dan Pak Bahlil selaku menteri itu tentu mendapatkan laporan-laporan yang ada dari seluruh jajaran yang ada,” kata Idrus.
Menurutnya, dalam kondisi normal laporan semestinya diverifikasi secara mendalam. Namun, hal itu tidak dapat dilakukan ketika komunikasi terganggu akibat bencana.
"Tetapi karena ini situasinya tidak normal tentu tidak sempat lagi melakukan itu,” sambungnya.
Idrus menegaskan bahwa langkah Bahlil untuk segera turun langsung ke lapangan merupakan bentuk tanggung jawab terhadap kebutuhan masyarakat.
Wakil Ketua Umum Bidang Politik Idrus Marham (NTVnews)
"Itulah sebabnya maka sebagai rasa tanggung jawab itu Pak Bahlil ya betul-betul berada di lokasi memantau semua itu. dalam rangka menjamin terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa Bahlil telah mengerahkan seluruh jajarannya, termasuk koordinasi dengan PLN dan Pertamina, untuk memastikan suplai listrik, gas, dan kebutuhan dasar lainnya terpenuhi.
"Dalam situasi tidak normal ini juga harus bekerja secara tidak normal. Itulah Pak Bahlil ada di sana,” katanya.
Idrus juga menambahkan bahwa Bahlil tidak hanya mengunjungi daerah terdampak, tetapi juga titik-titik rawan, dan hingga hari ini masih berada di lokasi sehingga tidak dapat menghadiri acara seminar.
Baca Juga: Menteri Bahlil: Izin Untuk Kelola Sumur Rakyat Diberikan Bulan Ini
"Menugaskan kepada saya sebagai Wakil Ketua Umum yang membidangi pertanahan untuk membuka dan memastikan juga ini nanti,” ujar Idrus.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Bahlil telah mengarahkan Menteri ATR/BPN yang juga kader Golkar untuk memastikan kebijakan nyata di lapangan, termasuk pengurusan tanah secara gratis bagi warga terdampak.
"Seluruh pengurusan tanahnya nanti itu gratis, bebas ini semua arahan Pak Bahlil untuk itu,” ungkapnya.
Idrus kemudian mengimbau seluruh pihak untuk memahami langkah-langkah Bahlil secara proporsional.
"Niat baik yang telah dilakukan dan dibuktikan dengan nyata kehadiran Pak Bahlil di lapangan, maka itu baru sinkron apabila situasinya tidak normal kita juga dengan kacamata tidak normal,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa Bahlil memilih berada di lapangan, bukan sekadar membuat pernyataan politik dari Jakarta.
"Pak Bahlil Lahadalia ada di lapangan sampai pada hari ini melakukan aksi berbuat untuk rakyat bukan hanya sekedar pernyataan dan retorika politik,” ujar Idrus.
Wakil Ketua Umum Bidang Politik Idrus Marham (NTVnews)