Prabowo ke Warga Aceh Tamiang: Kita Atasi Bersama, Mudah-mudahan Cepat Pulih

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Des 2025, 13:23
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden RI Prabowo Subianto saat berdialog dengan warga terdampak bencana di posko pengungsian di kawasan Jembatan Aceh Tamiang, Aceh, Jumat 12 Desember 2025. ANTARA/HO-Sekretariat Presiden Presiden RI Prabowo Subianto saat berdialog dengan warga terdampak bencana di posko pengungsian di kawasan Jembatan Aceh Tamiang, Aceh, Jumat 12 Desember 2025. ANTARA/HO-Sekretariat Presiden (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya maksimal memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak bencana di Aceh, meskipun proses pemulihan jaringan listrik masih menghadapi sejumlah hambatan di lapangan.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja ketiganya di Aceh pada Jumat, ketika meninjau posko pengungsian yang berlokasi di kawasan Jembatan Aceh Tamiang, Aceh.

"Mungkin listrik yang belum ya, listrik sudah mulai. Kita berusaha, kita tahu di lapangan sangat sulit, keadaannya sulit," ujarnya.

Dalam dialog bersama para penyintas, Prabowo menyampaikan permohonan maaf apabila masih ada kebutuhan warga yang belum dapat dipenuhi oleh pemerintah.
“Kami akan turun membantu semuanya. Saya minta maaf kalau masih ada yang belum terpenuhi,” kata Presiden.

Ia menambahkan bahwa kendala di lapangan cukup berat, namun seluruh elemen pemerintah bergerak bersama untuk mempercepat upaya pemulihan.

“Keadaannya sulit, jadi kita atasi bersama. Mudah-mudahan kalian cepat pulih, cepat kembali, cepat normal,” tuturnya.

Baca Juga: AMPG Bantah Tuduhan Bahwa Bahlil Menyampaikan Data Keliru Soal Listrik Aceh Pulih 93 Persen

Presiden juga menegaskan bahwa pemerintah akan mendampingi masyarakat hingga kondisi kembali stabil.
“Insya Allah, bersama-sama kita akan memperbaiki keadaan ini,” ujar Prabowo.

Banjir bandang yang melanda Aceh sejak akhir November 2025 menyebabkan gangguan serius pada pasokan listrik di berbagai daerah. Hingga 11 Desember 2025, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa tingkat pemulihan sistem kelistrikan baru mencapai sekitar 36 persen.

Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Utara menjadi wilayah yang paling terdampak, dengan banyak desa masih mengalami kegelapan total dan warga harus mengandalkan genset pribadi. Sementara itu, Banda Aceh dan Aceh Besar menerapkan pemadaman bergilir untuk menjaga stabilitas sistem.

PT PLN mengungkapkan bahwa kerusakan infrastruktur krusial menjadi penyebab utama lambatnya pemulihan. Sedikitnya lima tower SUTT 150 kV di jalur Langsa–Pangkalan Brandan roboh, sementara tujuh tower lainnya mengalami kerusakan akibat banjir dan pergeseran tanah. Akses jalan yang terputus juga menghambat mobilisasi peralatan dan petugas.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia turut menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Aceh. Mereka memastikan bahwa tim gabungan bekerja selama 24 jam penuh untuk mempercepat normalisasi pasokan listrik di seluruh wilayah yang terdampak bencana.

(Sumber : Antara)

x|close