2 Jet Tempur AS Terbang Dekati Venezuela, Ketegangan dengan Washington Meningkat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Des 2025, 07:47
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Pesawat jet tempur. ANTARA/Anadolu Ilustrasi - Pesawat jet tempur. ANTARA/Anadolu (Antara)

Ntvnews.id, Caracas - Dua pesawat jet tempur milik Amerika Serikat (AS) terpantau bergerak mendekati wilayah udara Venezuela. Kedua jet tersebut tampak melakukan penerbangan panjang di atas Teluk Venezuela di tengah meningkatnya tekanan Washington terhadap Presiden Nicolas Maduro.

Dilansir dari Anadolu Agency. Kamis, 11 Desember 2025 aktivitas dua jet tempur AS itu terdeteksi oleh Flightradar24, situs pelacakan penerbangan yang bisa diakses publik. Data situs tersebut menunjukkan bahwa pesawat-pesawat jenis F/A-18 milik Angkatan Laut AS mengudara di dekat area udara Venezuela.

Data Flightradar24 turut mencatat bahwa kedua jet itu melintas di atas teluk sempit dan melakukan beberapa manuver selama lebih dari 30 menit. Penerbangan itu menarik perhatian luas, dengan ribuan pengguna internet memantau perjalanan kedua jet tersebut secara langsung.

Seorang pejabat pertahanan AS yang meminta identitasnya dirahasiakan membenarkan misi itu. Ia menyatakan bahwa Departemen Pertahanan AS "melakukan operasi rutin dan sah di wilayah udara internasional, termasuk di atas Teluk Venezuela".

Baca Juga: 6 Jet Tempur Pakistan Kawal Pesawat Prabowo Menuju Islamabad

"Kami akan terus mengudara dengan aman, secara profesional, dan sesuai dengan hukum internasional untuk melindungi tanah air, memantau aktivitas ilegal, dan mendukung stabilitas di seluruh Amerika," ujarnya kepada Anadolu Agency.

Pergerakan jet tempur tersebut terjadi di tengah naiknya tensi militer akibat operasi-operasi AS yang menargetkan Venezuela. Ketegangan makin tersulut pada Sabtu, 6 Desember 2025, setelah Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa wilayah udara "di atas dan di sekitar" Venezuela akan dianggap tertutup "secara keseluruhan".

Ilustrasi - Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. ANTARA/Anadolu/pri. <b>(Antara)</b> Ilustrasi - Presiden AS Donald Trump (kiri) dan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. ANTARA/Anadolu/pri. (Antara)

AS sebelumnya telah melancarkan sedikitnya 22 serangan di Laut Karibia dan Samudra Pasifik Timur terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba sejak September, dengan total sedikitnya 87 korban tewas.

Pekan lalu, Trump kembali menegaskan pernyataannya bahwa ia akan segera menargetkan jaringan perdagangan narkotika Venezuela "melalui darat".

Baca Juga: Jet Tempur India Jatuh di Dubai Airshow, Pilot Tewas dalam Insiden Tragis

Meski pemerintahan Trump menyebut operasi tersebut sebagai bagian dari upaya memberantas peredaran narkoba di kawasan, pemerintah Maduro menilai Washington sedang berusaha menggulingkan rezim di Caracas.

Otoritas Venezuela bahkan menuduh AS berupaya "mengambil alih cadangan minyak Venezuela yang sangat besar melalui penggunaan kekuatan militer yang mematikan", menunjukkan bahwa klaim operasi anti-narkotika hanyalah dalih untuk upaya menggusur Maduro dari kekuasaan.

TERKINI

600 Artefak Bersejarah Dicuri, Polisi Minta Bantuan Warga

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:50 WIB

NATO Tantang Putin Soal Perdamaian Ukraina

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:39 WIB

Seskab Teddy Soal Kunjungan Prabowo ke Pakistan: Historis Penting

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:39 WIB

Mantan Presiden Bolivia Luis Arce Ditangkap Terkait Kasus Korupsi

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:39 WIB

Ribu-ribut China ke Meksiko

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:37 WIB

Turis Inggris Kena Cacar Monyet Usai Liburan ke Asia

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:32 WIB

Junta Myanmar Serang Rumah Sakit, Lebih dari 30 Tewas

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:30 WIB

Menteri di Korsel Mundur Usai Dituduh Terima Dana Ilegal

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:26 WIB
Load More
x|close