Ntvnews.id, Jakarta - Situasi keamanan di perbatasan Kamboja–Thailand kembali memanas setelah kedua negara saling melayangkan tuduhan pelanggaran gencatan senjata. Ketegangan tersebut memuncak Selasa, 9 Desember 2025, ketika kedua belah pihak mengklaim adanya aksi agresi militer di wilayah masing-masing.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Kamboja menyampaikan bahwa pasukan Thailand diduga menyemprotkan zat beracun di kawasan perbatasan. Pernyataan tersebut diunggah melalui media sosial resmi Kemhan Kamboja.
“Kami terus melakukan tembakan hampir sepanjang malam di area wilayah militer nomor lima. Thailand juga menggunakan pesawat nirawak berukuran besar untuk pengintaian. Setelah itu, pasukan Thailand menyemprotkan zat beracun di kawasan tersebut,” ujar Kementerian Pertahanan Kamboja melalui media sosial.
Baca Juga: Sekjen PBB Desak Thailand dan Kamboja Hindari Eskalasi Konflik Perbatasan
Kemhan Kamboja juga menyebut bahwa dua warga sipil tewas akibat tembakan artileri dari pihak Thailand.
Di sisi lain, pusat operasi Angkatan Darat Kedua Thailand pada Selasa, 9 Desember 2025 menegaskan bahwa justru Kamboja yang terlebih dulu menembakkan rudal BM-21 ke empat titik perbatasan Thailand. Thailand berdalih bahwa tindakan balasan dilakukan dalam rangka menetralkan ancaman.
Pihak Thailand menjelaskan bahwa pasukan mereka “tidak memiliki pilihan selain merespons sesuai aturan keterlibatan untuk menetralisir ancaman, menghentikan tembakan musuh, dan melindungi jiwa serta harta benda warga di wilayah perbatasan.”
Baca Juga: Jumlah Warga Sipil Kamboja yang Tewas dalam Serangan Thailand Meningkat
Ketegangan di perbatasan kedua negara terus berlangsung sejak akhir pekan dan berlanjut hingga Senin. Meski gencatan senjata disepakati sebelumnya, Kamboja dan Thailand kini saling mengklaim bahwa pihak lawan menjadi pemicu eskalasi terbaru.
Menurut laporan portal berita Khaosod, merujuk pada pernyataan juru bicara Angkatan Darat Thailand, Kamboja disebut melancarkan serangan udara ke Pangkalan Militer Anupong. Serangan tersebut kemudian dibalas Thailand dengan serangan udara ke infrastruktur militer Kamboja.
(Sumber: Antara)
Arsip - Tentara Kamboja berjaga di kawasan perbatasan Oddar Meanchey, 29 Agustus 2025, di tengah gencatan senjata dengan Thailand menyusul konflik di perbatasan kedua negara. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa) (Antara)