Soal Koalisi Permanen, PKB Minta Parpol Prioritaskan Penanganan Bencana Sumatera

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Des 2025, 23:45
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama Ketua Umum Lasqi Nusantara Jaya Jazilul Fawaid di Pendopo Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA/HO-Pemkab Bogor. Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama Ketua Umum Lasqi Nusantara Jaya Jazilul Fawaid di Pendopo Bupati, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA/HO-Pemkab Bogor. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPR RI Jazilul Fawaid meminta seluruh partai politik dan elemen bangsa memprioritaskan penanganan bencana banjir dan longsor di Sumatera sebelum membahas wacana koalisi permanen.

Pernyataan itu disampaikan menanggapi usulan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia terkait pembentukan koalisi permanen yang disampaikan di hadapan Presiden Prabowo Subianto.

Gus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid, dalam keterangan di Jakarta, Senin, 8 Desember 2025, menilai momentum penyampaian wacana koalisi permanen kurang tepat, mengingat perhatian utama saat ini adalah penyelamatan warga dan pemulihan wilayah terdampak bencana.

"Kami menghargai dinamika politik, tetapi melihat situasi hari ini, baiknya semua pihak fokus dulu pada upaya penanganan bencana di Sumatera. Hampir seribu warga meninggal dunia, ratusan masih hilang, dan puluhan ribu orang kehilangan rumah dan hidup di pengungsian. Rasanya kurang pas jika kita meributkan soal keberlanjutan kekuasaan dan koalisi permanen," ujarnya.

Bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh telah menimbulkan kerusakan luas, termasuk ratusan kilometer jalan dan jembatan terputus, belasan rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang tidak lagi berfungsi, serta ratusan sekolah rusak dan tidak dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.

Baca Juga: Estimasi Biaya Pemulihan Bencana Sumatera Tembus Rp51 T, Purbaya: APBN Sudah Disiapkan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan bahwa pemulihan total wilayah terdampak membutuhkan anggaran hingga Rp51 triliun.

"Dalam situasi nasional yang sangat berat ini, seharusnya seluruh kekuatan politik bersatu membantu rakyat, bukan justru memperdebatkan koalisi permanen atau tidak permanen," kata Gus Jazil.

Ia menegaskan bahwa kondisi koalisi partai pendukung pemerintah saat ini masih stabil dan tidak menghadapi persoalan berarti. "Jika ada persoalan, itu hanya soal komunikasi dan bisa diselesaikan bersama. Jadi, kalau kemudian ada reaksi berlebihan hingga menariknya ke isu komitmen koalisi terhadap pemerintahan, menurut kami itu terlalu jauh," ujarnya.

PKB menekankan seluruh sumber daya nasional harus diarahkan untuk menuntaskan masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi wilayah bencana di Sumatera. Selain itu, partai itu mengingatkan potensi cuaca ekstrem masih tinggi.

Baca Juga: Martunis, Anak Angkat Cristiano Ronaldo soal Bencana di Aceh: Banyak Warga yang Kelaparan, Tak Seperti 2004

"BMKG menyampaikan cuaca ekstrem masih akan terjadi dalam waktu dekat. Semua pihak harus siaga dan mengantisipasi kemungkinan bencana hidrometeorologis besar seperti yang menimpa Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat," kata Gus Jazil.

Wakil Ketua Umum DPP PKB itu menegaskan bahwa PKB akan terus mengawal penanganan bencana dan memastikan pemerintah memberikan perhatian penuh kepada korban.

"Prioritas utama kita hari ini adalah keselamatan rakyat dan percepatan pemulihan Sumatera. Setelah itu, urusan politik bisa dibicarakan kembali pada waktunya," ujarnya.

(Sumber: Antara) 

x|close